Rabu 29 Sep 2021 15:04 WIB

Cryptoiz Ajak Seniman Lebih Mengenal NFT

Cryptoiz akan mengeglar ajang musik The Roots of Satoshi Nakamoto pada November.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi NFT.
Foto: Www.freepik.com
Ilustrasi NFT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cryptoiz berinisiatif mengedukasi seniman mengenai NFT dengan menggelar ajang musik bertajuk "The Roots of Satoshi Nakamoto" . Acara puncaknya akan digelar pada 17 November 2021.

Inisiatif ini digelar dalam rangka menyambut tren NFT yang tengah booming di industri crypto currency. "Tujuan dari event musik ini tentu kita ingin mengedukasi, tentang teknologi baru ini. Karena kita terbiasa dengan hal yang fisik. Misalkan beli karya itu benarbenar harus ada fisiknya," ujar founder Cryptoiz, Agus Artemiss

Baca Juga

Ajang ini berisi rangkaian lomba instrumen musik, mulai dari gitar, bass, drum, dan instrumen lainnya. Sebagai salah satu komunitas kripto awal di Indonesia, Cryptoiz mengajak siapa saja yang merasa memiliki kapabilitas bermusik untuk berpartisipasi dalam ajang ini.

Selain itu, karya-karya terbaik juga akan listing di lokapasar NFT terbesar di Indonesia, yaitu TokoMall, dari platform jual beli aset kripto, Tokocrypto. Sebelumnya, acara pendahuluan "Road to The Roots of Satoshi Nakamoto" telah dilaksanakan pada Jumat (17/9).

Acara talkshow ini menghadirkan beberapa bintang tamu musikus dari Bandung, seperti Aska Rocket Rockers dan Beng Beng dari Pas Band. Mereka berbincang-bincang dengan Cryptoiz seputar industri NFT di Indonesia. Baik Aska dan Beng Beng, ternyata sangat antusias merespons kehadiran NFT.

Sebagai musikus yang adaptif, mereka siap untuk meng-NFT-kan berbagai karya mereka. Baik yang sudah rilis maupun ide-ide karya yang sudah terbayang, tetapi belum direalisasikan.

Menurut Beng Beng, Pas Band memiliki beberapa dokumenter perjalanan yang selama ini hanya terpublikasi di salah satu radio lokal. "Dokumentasi tersebut pun layak untuk di-NFT-kan karena memiliki faktor kelangkaan dan nilai sejarahnya," ujarnya.

Senada, Aska juga menambahkan Rocket Rockers merupakan band yang sangat perhatian terhadap dokumentasi perjalanan bermusiknya, dari tahun ke tahun. Ia pun berniat untuk mengNFT-kan dokumentasi tersebut.

Selain karena NFT memiliki nilai transparansi yang tidak dimiliki oleh sistem lain, Beng Beng dan Aska juga melihat NFT sebagai gebrakan baru untuk kesejahteraan para musikus karena sistem royalti nya yang membuka kesempatan bagi musikus atau seniman untuk mendapatkan apresiasi tersendiri untuk setiap karyanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement