REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Rencana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk merekrut para mantan pegawai KPK yang tak lolos Test wawasan kebangsaan (TWK) diapresiasi kader muda Golkar.
Salah satu kader muda Partai Golkar yaitu Supardiono sangat mengapresiasi rencana besar dan bijaksana Kapolri untuk menyelamatkan 56 pegawai KPK dalam rangka penguatan organisasi Polri dalam mengawal program penanggulangan Covid-19.
Supardiono menambahkan bahwa dengan adanya kebijakan dari kapolri itu akan menambah kekuatan baru di institusi Kepolisian Republik Indonesia guna memantau dana Covid-19 yang rentan akan menyelewengan.
Sementara itu, surat yang dilayangkan Kapolri kepada Presiden Joko Widodo tentang usulan 56 mantan pegawai KPK itu sudah disetujui Presiden dan tinggal menunggu teknis di MenPan-RB.
“Saya berharap keputusan yang di ambil MenPAN-RB akan segera menjadi titik temu dalam menentukan nasib 56 orang tersebut dan mereka bisa langsung di angkat menjadi ASN di bawah Kepolisian Republik Indonesia, “ ujar supardiono.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal, Polisi Listyo Sigit Prabowo, meminta agar 56 pegawai KPK yang dinyatakan tak lulus TWK, tetap diangkat menjadi ASN dan ditempatkan di Bareskrim Mabes Polri. Kapolri mengatakan, para pegawai dan penyidik yang terancam dipecat dari KPK tersebut, memiliki pengalaman yang dibutuhkan Polri untuk memperkuat divisi penanganan korupsi.
Sigit mengatakan, sudah meminta resmi rencana peralihan tugas kerja 56 pegawai KPK tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Presiden Jokowi pun menyetujui hal tersebut.
"Tentunya, ini sangat bermanfaat untuk memperkuat jajaran organisasi yang saat ini kami kembangkan, untuk memperkuat organisasi Polri," kata Sigit.