Rabu 29 Sep 2021 21:27 WIB

Wagub Sumbar: Angka Vaksinasi di Kota Lebih Baik

Kota Padang Panjang memimpin dengan capaian sebesar 56,14 persen.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Moderna kepada rekannya di RSUP Dr. M Djamil Padang, Sumatera Barat, Jumat (30/7/2021). Sebanyak 3.900 dosis vaksin COVID-19 Moderna diberikan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit itu sebagai vaksin dosis ketiga (booster) selama tiga hari ke depan.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Moderna kepada rekannya di RSUP Dr. M Djamil Padang, Sumatera Barat, Jumat (30/7/2021). Sebanyak 3.900 dosis vaksin COVID-19 Moderna diberikan kepada tenaga kesehatan di rumah sakit itu sebagai vaksin dosis ketiga (booster) selama tiga hari ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, mengatakan percepatan vaksinasi di daerah kota lebih baik dibandingkan daerah kabupaten. Dari 19 daerah kabupaten kota di Sumbar, menurut Audy, Kota Padang Panjang memimpin dengan capaian sebesar 56,14 persen, disusul Kota Bukittinggi dengan 51,44 persen dan Kota Solok sebesar 43,72 persen.

"Padang Panjang itu bagus. Walaupun secara teorinya melaksanakan vaksinasi di kota memang lebih mudah dibandingkan dengan di kabupaten, karena cakupannya kecil. Tapi capaian di atas 50 persen penduduk itu sudah cukup bagus. Semoga bisa ditingkatkan lagi," kata Audy, saat melaksanakan rapat evaluasi dan monitoring pelaksanaan vaksinasi di Sumbar via zoom meeting, Rabu (29/9).

Baca Juga

Audy menyebut Kabupaten Dharmasraya menjadi kabupaten dengan capaian vaksinasi tertinggi dengan 39,47 persen dan menduduki peringkat empat untuk Provinsi Sumatra Barat. Sementara itu Kabupaten Agam, Pasaman Barat dan Padang Pariaman berada di posisi 3 terbawah dengan capaian vaksinasi di bawah 11 persen.

Secara nasional, menurut Wagub Sumbar, vaksinasi di Sumatra Barat masih berada di level bawah. Tapi Pemprov Sumbar kata dia sudah menyikapinya dengan melakukan berbagai strategi percepatan vaksin ini. Strategi percepatan vaksinasi antara lain melaksanakan gebyar vaksin serentak di setiap kabupaten kota melalui Instruksi Gubernur nomor 3/2021. Instruksi ini kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Bupati Wali Kota se-Sumbar.

"Secara nasional kita memang masih berada di level bawah, namun itu bukan semata karena vaksinasi kita lambat. Karena kemarin kami juga temukan bahwa vaksinasi yang kita laksanakan di Sumbar, banyak yang belum terinput datanya ke Kemenkes RI," ucap Audy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement