Kamis 30 Sep 2021 21:16 WIB

Megawati Ingatkan Kader tak Hanya Pikirkan Politik

Megawati meminta kadernya bergerak di sektor kemanusiaan.

Red: Indira Rezkisari
Megawati dalam acara pemberian tali asih DPP PDIP kepada 201 keluarga kader korban covid-19.
Foto: istimewa
Megawati dalam acara pemberian tali asih DPP PDIP kepada 201 keluarga kader korban covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan para kader partainya yang duduk sebagai eksekutif dan legislatif agar tidak hanya berpikir soal politik. Dia meminta kadernya memikirkan pula nilai kemanusiaan.

"Namun juga harus berpikir soal nilai-nilai kemanusiaan dengan membantu sesama, khususnya sesama kader partaiyang kesusahan akibat dampak pandemi Covid-19," kata Megawati pada acara pemberian tali asih DPP PDIP kepada 201 keluarga kader yang menjadi korban Covid-19, secara daring, Kamis (30/9). Menurut Megawati, Bung Karno pernah mengatakan agar semua orang menggantungkan mimpinya setinggi langit sehingga hal wajar ketika para kader PDIP memiliki mimpi politik untuk mendapatkan jabatan di struktur partai, legislatif, maupun eksekutif.

Baca Juga

Namun demikian, Megawati mengingatkan agar kader PDIP di mana pun berada tak hanya melulu berpikir soal politik. Saat ini, kata dia, banyak anak dari kader PDIP yang harus mengalami gizi buruk akibat pandemi Covid-19.

Menurut dia, sangat sulit bagi PDIP membantu rakyat Indonesia lainnya kalau di keluarga sendiri masih mengalami gizi dan kesehatan yang tak mencukupi. "Saya berkeinginan agar kader PDI Perjuangan jangan berpikir politik saja. Jangan lupa kita juga punya kewajiban menyantuni. Siapa yang disantuni? Kalau belum mampu menyantuni rakyat, kita menyantunianggota partai kita sendiri. Memberikan kehidupan yang bisa bergerak, yang artinya bergerak itu adalah lahir batin. Anak-anaknya bisa sekolah, badannya sehat. Orang tuanya kalau pengangguran, tolong coba ditanya dan dibantu," papar Megawati dalam siaran persnya.

Untuk membantu mencarikan pekerjaan, Megawati mengatakan bahwa bantuan memang tak melulu berbentuk uang atau materi dan pekerjaan tak harus pekerjaan kantoran. Misalnya, jika hanya mampu memberi pekerjaan kebersihan seperti menjadi tukang sapu, itu tak masalah.

"Tukang sapu itu sangat dibutuhkan. Karena kalau tempat itu tidak ada yang menyapu, kan tak bersih. Jadi jangan merasa hina. Lakukan semuanya dengan baik, dengan halal, apa pun pekerjaannya, sekecil apa pun itu," kata Megawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement