Selasa 05 Oct 2021 03:21 WIB

Majelis Ekonomi Muhammadiyah Gelar Seminar Perkuat Bisnis

Seminar ini menghadirkan Evermos yang mengusung nilai gotong royong ekonomi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Fuji Pratiwi
Bisnis reseller. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah menggelar seminar bertema Perkuat Bisnis Jamaah Melalui Digital Bussines dengan menghadirkan CEO Evermos sebagai narasumber.
Foto: evermos
Bisnis reseller. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah menggelar seminar bertema Perkuat Bisnis Jamaah Melalui Digital Bussines dengan menghadirkan CEO Evermos sebagai narasumber.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah dan Jaringan Saudagar Muhammadiyah menggelar seminar bertema Perkuat Bisnis Jamaah Melalui Digital Bussines, pada Jumat (1/10).

Dalam kesempatan ini hadir Co-Founder Evermos, Ghufron Mustaqim. Ghufron mengatakan, Evermos bertujuan untuk memfasilitasi pihak-pihak yang bergabung dengan Evermos untuk saling membantu satu sama lain demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Hal ini selaras dengan visi Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah mengenai ekonomi keumatan dan membangun bisnis jama’ah. Memperkuat bisnis jamaah melalui digital business, Evermos (Everyday Needs for Every Moeslem) mencoba mengimplementasi nafas ekonomi gotong-royong.

Baca Juga

"Jadi didalam ekonomi gotong royong itu antara pihak di dalam platform ini saling membantu, suplier atau brand menyediakan produk kemudian reseller membantu menjualkan produknya mendapat komisi hasil penjualan tersebut," kata alumni perusahaan konsultan McKinsey tersebut, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika

Ia melanjutkan, reseller lalu didampingi agar bisa berhasil dan di mbantu brand agar memiliki sales and marketing kit yang lengkap. Selain juga mempunyai pasukan pemasaran dari seluruh Indonesia yang siap membantu produk mereka.

Ghufron menyebut bahwa di Evermos, antarpihak bisa memberikan manfaat satu sama lain dan saling membantu. Maka Evermos menjadi start up yang efektif dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang memiliki keterbatasan terhadap akses pekerjaan.

"Ada 20 persen reseller teratas Evermos punya penghasilan rata-rata di atas Rp 2,5 juta per bulan sehingga bisa menjadi pendapatan utama bagi keluarga," kata Ghufron.

Ia juga mengajak Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang memiliki brand untuk memasukkan brand-nya ke Evermos melalui mekanisme kurasi. Kurasi merupakan proses yang penting untuk menjaga kualitas brand.

Selain itu sebagai wujud pemberdayaan umat, Evermos menginisiasi Desa Evermos. Desa evermos ingin hadir didesa-desa untuk menjaring reseller dan juga produk unggulan lokal agar bisa masuk ke Evermos lalu didampingi.

Mewujudkan kemandirian finansial atas ratusan ribu ekosistem reseller-nya, Evermos berkomitmen membangun ekonomi inklusif dan merata bagi seluruh rakyat Indoneisa. Membantu produk lokal agar mampu bersaing dipasar global dan turut serta memajukan UKM dan UMKM. 

Evermos merupakan perusahaan start up yang dalam beberapa bulan terakhir ini berhasil menggaet investor senilai 30 juta dolar Amerika (Rp 430 miliar).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement