REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Jake Sullivan akan menggelar pembicaraan dengan diplomat top China, Yang Jiechi di Swis pada Selasa (5/10) dan Rabu (6/10) waktu setempat. Pembicaraan ini terjadi saat ketegangan antarkedua negara meningkat atas sejumlah masalah termasuk Taiwan.
"Keduanya bertujuan untuk membangun kembali saluran komunikasi dan menerapkan konsensus yang dicapai antara presiden Xi Jinping dan Joe Biden," lapor surat kabar South China Morning Post seperti dikutip laman Strait Times, Selasa.
Hingga berita ini dimuat, kementerian luar negeri China belum memberikan keterangan resminya. Hubungan antara China dan AS memang semakin memburuk tajam di bawah mantan presiden AS Donald Trump.
Sementara pemerintahan Biden tetap mempertahankan tekanan pada China pada berbagai masalah mulai dari Hong Kong, dan wilayah Xinjiang hingga asal-usul Covid-19. China juga geram dengan meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan.
China meyakini bahwa AS berkolusi dengan pasukan di Taiwan untuk mencari kemerdekaan formal pulai itu. Padahal China tidak ingin itu terjadi.
China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, yang harus diambil secara paksa jika perlu. Taiwan mengatakan wilayahnya adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.
Dalam beberapa hari terakhir Taiwan telah melaporkan 148 pesawat angkatan udara China terbang ke zona pertahanan udara pulau itu. Para pemimpin pemerintah Taiwan mengatakan pihaknya perlu waspada terhadap aktivitas militer Cina yang dikatakannya berlebihan.
Pembicaraan AS dan China pekan ini akan menjadi putaran lain dari pembicaraan langsung antara pejabat dari kedua kekuatan sejak Biden menjabat. Meski hanya ada sedikit kemajuan nyata dalam pertemuan sebelumnya.
Pada akhir Juli, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengadakan pertemuan tatap muka dengan Xie Feng, seorang wakil menteri luar negeri Cina di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok.
Tidak ada hasil spesifik yang disepakati dan prospek pertemuan antara Biden dan Xi tidak dibahas. Pada Maret, selama pembicaraan tingkat tinggi di Alaska, pejabat Cina termasuk Yang Jiechi mencerca negara demokrasi AS, sementara pejabat AS menuduh delegasi Cina sombong.