Ahad 10 Oct 2021 17:05 WIB

Marshanda Ingatkan Jangan Self Diagnose Kesehatan Jiwa

Marshanda didiagnosis bipolar pada usia 15 tahun.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Marshanda
Foto: IG Marshanda
Marshanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Marshanda mengingatkan bahaya self diagnose atau mendiagnosis diri sendiri atas kesehatan jiwa. Menurut dia, hal itu tidak boleh dilakukan karena bisa memperburuk kondisi kesehatan jiwa seseorang.

"Self diagnose enggak boleh dilakukan, itu harus dilakukan oleh profesional," ujarnya dalam sesi bincang-bincang live Instagram "Self Awareness for Better Mental Health" dari Ms Learning & Grow pada Sabtu (9/10).

Sebelumnya, psikolog dari Universitas Indonesia, Kasandra A Putranto, mengatakan mendiagnosis diri sendiri mengidap penyakit atau gangguan tertentu, misalnya depresi, merupakan sesuatu yang berbahaya. Hal tersebut lantaran menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu dan jika kekhawatiran memburuk maka dapat mengembangkan gangguan kecemasan.

Selain itu, mendiagnosis diri sendiri juga dapat membuat seseorang tidak bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Bahkan, masalah lain yang bisa saja lebih serius menjadi tidak terdiagnosis karena terlalu fokus pada penyakit atau gangguan yang belum tentu diderita.

Marshanda mengisahkan dia sudah didiagnosis bipolar sejak usia sekira 15 tahun. Sebelum usia 15, Marshanda mengaku kehidupannya baik-baik saja. 

"Aku mulai modelling, syuting iklan, dan fashion show di umur lima tahun, lalu umur 11 aku syuting 'Bidadari', aku tuh anak yang bahagia banget, aku cinta hidup, aku sangat suka syuting, suka sekolah," kata dia.

"Suatu hari di usia 15 tahun, aku didiagnosis punya mental illness dari psikiater. What? Selama ini aku sudah perform di sekolah di syuting, aku bahagia, terus aku sakit jiwa? It was shocking," kata Marshanda yang sempat menyangkal kondisinya sampai empat tahun setelah didiagnosis. 

Sampai akhirnya berusia 17 tahun, Marshanda akhirnya memutuskan untuk mendapatkan bantuan dari profesional untuk mengatasi masalah kesehatan jiwanya. "Setiap rencana Allah yang diberikan pada aku, Dia punya rencana besar, Dia menanamkan challenge (tantangan atau cobaan) tapi at the same time (pada waktu yang sama) memberikan keberanian untuk sharing (berbagi)," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement