Kamis 14 Oct 2021 18:06 WIB

WHO Bentuk Tim Baru Selidiki Asal Usul Covid-19

WHO mengusulkan pembentukan tim baru untuk menyelidiki asal usul Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Covid 19 (ilustrasi). WHO mengusulkan pembentukan tim baru untuk menyelidiki asal usul Covid-19.
Foto: Max Pixel
Covid 19 (ilustrasi). WHO mengusulkan pembentukan tim baru untuk menyelidiki asal usul Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengusulkan pembentukan tim baru untuk menyelidiki asal usul Covid-19, Rabu (13/10) waktu setempat. Tim ini termasuk beberapa yang bertugas dalam misinya ke Wuhan, China untuk menyelidiki sumber virus corona SARS-CoV-2.

Tim terdiri dari 26 anggota yang kemudian dibentuk dengan nama Scientific Advisory Group on the Origins (SAGO) untuk patogen novel coronavirus. Nama-nama ilmuwan tersebut diusulkan menjelang periode konsultasi publik selama dua pekan. Mereka termasuk Marion Koopmans, Thea Fischer, Hung Nguyen, dan pakar kesehatan hewan China Yang Yungui yang mengambil bagian dalam penyelidikan bersama tahun ini.

Baca Juga

"Memahami dari mana patogen baru berasal sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan dengan potensi epidemi dan pandemi, dan membutuhkan berbagai keahlian," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan.

"Kami sangat senang dengan kualitas ahli yang dipilih untuk SAGO dari seluruh dunia," ujarnya menambahkan.

WHO meluncurkan permintaan aplikasi Agustus lalu. Pihaknya mengatakan tengah mencari pemikir ilmiah terbesar untuk memberi nasihat tentang penyelidikan patogen ancaman tinggi baru yang melompat dari hewan ke manusia dan dapat memicu pandemi berikutnya.

WHO mengatakan SAGO bisa saja menjadi kesempatan terakhir untuk menyelidiki asal-usul SARS-CoV-2. Dalam hal ini WHO juga mendesak China untuk memberikan data-data terkait kasus-kasus awal Covid-19. Kasus Covid-19 pertama diketahui terdeteksi pada Desember 2019 di Wuhan, China.

Pada awal tahun ini, sebuah tim WHO menghabiskan empat pekan di dan sekitar Wuhan dengan para ilmuwan China. Pada laporan bersama Maret, laporan penyelidikan itu mengungkap virus mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.

Tedros mengatakan penyelidikan terhambat oleh kelangkaan data mentah yang berkaitan dengan hari-hari pertama wabah. Oleh karenanya, dia telah menyerukan audit laboratorium.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement