Selasa 19 Oct 2021 00:17 WIB

Epidemiologi: Semua Vaksin Sudah Terbukti Efektivitasnya

Epidemiolog imbau masyarakat segera mendapatkan vaksinasi Covid.

Red: Bayu Hermawan
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)
Foto: Antara/Ardiansyah
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, menganjurkan masyarakat Indonesia untuk segera melakukan vaksinasi begitu ada kesempatan. Menurutnya, hal itu untuk melindungi diri karena resiko penularan Covid-19 masih cukup tinggi.

"Begitu ada kesempatan vaksin, langsung vaksin, karena kan sebetulnya vaksinasi ini kita berkejaran. Dengan kita sudah dapat vaksin membentuk antibodi duluan atau kita kena Covid duluan," ujarnya, Senin (18/10).

Baca Juga

Iwan melanjutkan, risiko penularan Covid-19 masih lumayan tinggi. Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat menunda vaksinasi hanya karena alasan memilih-milih jenis vaksin. Menurutnya, semua vaksin yang beredar di Indonesia sudah dievaluasi efektivitas dan keamanannya oleh para ahli maupun lembaga resmi oleh BPOM.

"Jadi semua vaksin yang dipakai pemerintah kan sudah terbukti itu efektivitas dan aman," ucapnya.

Adapun mengenai adanya beberapa negara yang mensyaratkan vaksin tertentu, dia menilai itu merupakan hak masing-masing negara. "Meskipun WHO kan sudah buat daftar vaksin mana yang sudah diterima WHO, maksudnya WHO sudah mengevaluasi efektivitasnya dan keamanannya, di dalamnya sudah termasuk Sinovac," ujarnya.

Jadi, dia menjelaskan bahwa Vaksin Sinovac itu sudah memenuhi standar. "Tapi sekali lagi masing-masing negara punya hak dan kebijakan masing-masing, itu kan kedaulatan mereka," ungkapnya.

Pemerintah Indonesia, kata dia, bisa melakukan lobi dengan beberapa negara yang mensyaratkan sertifikat vaksin tertentu. Diplomasi dianggap penting dilakukan. "Sangat penting misalnya Arab Saudi karena itu bersangkutan dengan ibadah, nah itu perlu ada pembicaraan antar negara," pungkasnya.

Berdasarkan Worldometers, total kasus aktif orang yang terinfeksi virus corona di Tanah Air tercatat sebanyak 18.388 orang pada Senin, 18 Oktober 2021. Jumlah itu menempatkan kasus aktif Covid-19 di Indonesia di peringkat ke-21 Asia, tepat berada di bawah Afghanistan yang memiliki 21.487 kasus aktif orang yang terinfeksi virus corona.

Diketahui, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah penerima vaksin Covid-19 di Indonesia mencapai 107.503.228 orang. Bertambah 833.258 dari data Sabtu (16/10/2021) pukul 12.00 WIB yang menunjukkan masih 106.669.970 orang.

Hal itu menunjukkan, persentase penerima vaksin dosis satu sebesar 51,62 persen dari target vaksinasi 208.265.720 orang. Sementara penerima vaksin dosis kedua sebanyak 62.732.568 orang atau setara dengan 30,12 persen. Meningkat 565.652 dari data kemarin hanya 62.166.916 orang.

Adapun penerima vaksin Covid-19 dosis ketiga mencapai 1.070.061 atau setara dengan 72,85 persen dari target 1,4 juta orang. Bertambah 4.645 dari data kemarin hanya 1.065.416 orang. Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan melalui kemkes.go.id, Minggu (17/10/2021) pukul 12.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement