Senin 18 Oct 2021 23:02 WIB

FOI, KKP dan UGM Luncurkan Kampanye Bikin Dapur Ngebul

Bikin dapur ngebul adalah kampanye mengajak orang tua olah asupan ikan bagi balita

Makanan sehat (ilustrasi). Foodbank of Indonesia (FOI) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM(FTP-UGM) meluncurkan Kampanye Bikin Dapur Ngebul di salah satu Kebun Pangan Komunitas (KEPAK) di Kembangan, Jakarta Barat.
Foto: www.freepik.com
Makanan sehat (ilustrasi). Foodbank of Indonesia (FOI) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM(FTP-UGM) meluncurkan Kampanye Bikin Dapur Ngebul di salah satu Kebun Pangan Komunitas (KEPAK) di Kembangan, Jakarta Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Foodbank of Indonesia (FOI) berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM(FTP-UGM) meluncurkan Kampanye Bikin Dapur Ngebul di salah satu Kebun Pangan Komunitas (KEPAK) di Kembangan, Jakarta Barat.

Kampanye yang bertujuan untuk mendorong budaya kembali ke dapur melalui aksi Ikan Untuk Anak (IUAK) ini merangkul Bunda PAUD mitra FOI, relawan FOI dan keluarga Indonesia untuk bersama kembali menghidupkan dapur di rumah maupun didalam komunitas untuk menekan angka kelaparan dan stunting pada anak Indonesia. 

Kegiatan peluncuran ini diresmikan secara simbolis oleh Direktur Jenderal PDSPKP KKP, Artanti Widiarti yang diwakili oleh Direktur Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Machmud SP. M.Sc, Pendiri FOI, M Hendro Utomo dan Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Eni Hermayani. Dalam kesempatan ini, juga ditandatangani nota kesepahaman antara FOI dan KKP untuk Penguatan Program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) melalui Kampanye Kembali Ke Dapur Keluarga.

Hingga kini, salah satu hal yang menjadi isu dalam pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal adalah fenomena kelaparan. Hasil riset FOI tahun 2020

menunjukkan bahwa 27 persen balita Indonesia pergi ke sekolah (PAUD) dalam keadaan lapar karena tidak sarapan. Bahkan, di wilayah padat penduduk di perkotaan mencapai 40 sampai 50 persen balita. 

Hal tersebut didukung oleh data dari Kemenkes RI tahun 2018, setidaknya 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian adalah perilaku makan anak yang sangat dipengaruhi oleh orang tua.

Sejalan dengan komitmen FOI untuk memerangi kelaparandengan membuka akses pangan bagi anak, maka kegiatan memasak langsung di dapur menjadi strategi tepat untuk dalam

pemberian makanan terbaik untuk anak. Orang tua atau pendamping memiliki peranan penting dalam menciptakan kebiasaan makanan anak. Inisiasi Foodbank of Indonesia

bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM (FTP-UGM) melalui kampanye Bikin Dapur Ngebul mengajak setiap keluarga ciptakan

kebiasaan makan yang sehat khususnya dengan mengolah pangan lokal salah satunya adalah ikan. 

Menurut Direktur Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Machmud SP. M.Sc , membentuk kebiasaan makan yang baik pada anak harus dibangun sejak dini salah satunya

dengan memperkenalkan olahan ikan. “Kampanye Bikin Dapur Ngebul menjadi sebuah contoh sebuah aksi untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh dengan sehat. Salah satunya dengan pemberian olahan ikan bagi anak karena ikan memiliki banyak manfaat seperti untuk perkembangan otak anak. Selain itu, ikan mudah didapatkan dengan harga terjangkau” tutur Machmud.

Pendiri Foodbank of Indonesia, M. Hendro Utomo kegiatan yang bertema “Bikin Dapur Ngebul, Bikin Anak Unggul:#IUAK,Olahan Ikan Lokal” merupakan sebuah ajakan untuk lebih peduli terhadap kebiasaan pemberian makan pada anak dengan kembali menghidupkan dapur dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti ikan. 

“Kebiasaan makan anak dibentuk dan dimulai dari orang terdekat yaitu orang tua dan keluarganya padahal hal tersebut akan berpengaruh terhadap kesesuaian pemenuhan kebutuhan gizi anak. Bersama dengan KKP, FTP UGM dan para mitra berharap pergerakan ini dapat mendukung tumbuh kembang anak Indonesia lebih optimal” Ujar Hendro.

Menurut Dekan FTP UGM Eni Harmayani, pengolahan makanan yang tepat menjadi hal penting dalam pemberian makanan sehat bagi anak. “Melalui tahapan 5M yaitu,

mengumpulkan, meramu, mengolah, mendistribusikan dan makan bersama menjadi harapan agar makanan yang diberikan pada anak-anak kita terjamin sehat dan mendukung dalam

tumbuh kembangnya salah satunya juga dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti ikan” ungkap Eni.

Dukungan yang serupa juga diungkapkan oleh Presiden Direktur JNE, Mohammad Feriadi dan General Manager of Corporate Affairs &Sustainability Superindo, Yuvlinda Susanta yang telah lebih dari tiga tahun ini menjalin kemitraan strategis dengan FOI untuk membangun keadilan pangan masyarakat Melalui kampanye Bikin Dapur Ngebul ini, diharapkan semakin banyak keluarga yang sadar pentingnya kembali ke dapur untuk mengolah makanannya sendiri khususnya dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti ikan sebagai alternatif sumber protein.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement