Selasa 19 Oct 2021 16:21 WIB

Siswa dan Guru Covid-19, Pemkot Bandung tak Tutup Sekolah

Sebanyak 14 orang siswa dan guru dinyatakan positif Covid-19 per Jumat pekan lalu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham Tirta
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tidak akan menutup sekolah pasca ditemukan 14 orang siswa dan guru positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR. Mereka adalah siswa dan guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna menjelaskan, terdapat mekanisme dan aturan apabila ditemukan kasus Covid-19 di kalangan guru dan para siswa. Namun yang pasti dilakukan jika terdapat kasus adalah penanganan harus cepat.

"Tidak seperti itu (penutupan sekolah), yang penting cepat dalam penanganan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (19/10).

Ia menegaskan, penanganan terhadap siswa atau guru yang terpapar Covid-19 mengacu kepada buku pedoman termasuk tindakan yang harus dilakukan. "Sesuai dengan buku pedoman," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 14 orang yang terdiri dari siswa dan guru pada jenjang SD, SMP, dan SMA yang mengikuti PTM terbatas dinyatakan positif Covid-19 usai menjalani tes PCR secara acak sejak Jumat (15/10), kemarin. Total 1.512 orang siswa dan guru telah dites PCR hingga Senin (18/10), malam.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani mengaku telah melakukan pengambilan spesimen terhadap siswa dan guru sebanyak 1.512 orang. Dari total tersebut terdapat 348 spesimen yang hasilnya sudah keluar sedangkan sisanya belum.

"Hasilnya dari 348 ada yang positif 14 (orang), ini tersebar di beberapa sekolah. Satu sekolah ada satu orang, dua orang ada tiga orang enggak ada yang tertumpuk, guru dan murid, "ujarnya.

Ia tidak merinci berapa jumlah siswa yang terpapar dan guru yang terpapar termasuk sekolah-sekolahnya. Rosye menyebutkan, sekolah-sekolah tersebut merupakan kewenangan dari dinas pendidikan.

Sesuai kewenangnnya, Dinkes hanya menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan tracing, testing, dan treatment kepada kontak erat. Mereka yang positif Covid-19 tidak bergejala.

"Bagaimana tindak lanjut, kita tidak total tapi lokus sekolah mana yang ada seperti biasa yang positif lakukan tracing testing dan kontak erat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement