REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tahun 2021 memasuki seleksi tingkat nasional. KSM tingkat nasional ini berlangsung pada 23-24 Oktober 2021.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag, M Isom Yusqi, mengatakan KSM nasional diikuti siswa madrasah yang lolos seleksi berjenjang, sejak dari tingkat kabupaten dan kota, hingga tingkat provinsi.
Total ada 76.617 siswa yang ikut ambil bagian dalam ajang ini, terdiri atas 24.634 siswa MI, 26.717 siswa MTs, dan 22.816 siswa MA.
"Antusias siswa madrasah tahun ini dalam mengikuti KSM sangat bagus, dibuktikan dengan lebih dari tujuh puluh ribu siswa yang mendaftar sejak seleksi di tingkat kabupaten dan kota," kata Isom melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Sabtu (23/10).
Dia mengatakan, KSM nasional akan dibuka secara virtual oleh menteri agama. Tahap ini diikuti 386 siswa yang lolos seleksi di 34 provinsi. Mereka adalah para siswa terbaik tingkat provinsi untuk setiap bidang studi yang dilombakan.
Ada 11 bidang studi yang dilombakan dalam KSM 2021. Dua bidang studi untuk jenjang MI adalah matematika terintegrasi dan IPA terintegrasi. Total ada 68 siswa MI yang ikut ambil bagian di KSM Nasional.
"Untuk jenjang MTs, ada tiga bidang studi yang dilombakan adalah matematika terintegrasi, serta IPA dan IPS terpadu terintegrasi. Total peserta 102 siswa," ujarnya.
Dia menambahkan, sedang untuk jenjang MA, ada enam bidang studi lomba. Yaitu matematika, biologi, fisika, kimia, ekonomi, dan geografi terintegrasi. Jenjang ini diikuti 216 siswa.
"KSM dilaksanakan secara nasional serentak menggunakan sistem yang disiapkan dan di bawah kendali Komite KSM Nasional. Even ini digelar berbasis elektronik, eksplorasi, dan eksperimen," jelas Isom.
Dia menjelaskan, KSM nasional digelar secara luring dengan peserta dikumpulkan di lokasi yang ditetapkan Kanwil Kemenag Provinsi masing-masing. Setiap provinsi ada 11 peserta.
Dia menerangkan, penilaian soal KSM dilaksanakan oleh tim juri yang ditetapkan oleh Komite KSM Nasional. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan nilai tes dan nilai integritas peserta selama mengikuti tes.
Soal KSM menggunakan tiga bahasa di antaranya Indonesia, Arab, dan Inggris sebagai persiapan go internasional di masa mendatang. "Hasil KSM Nasional dipublikasikan pada 30 Oktober melalui portal resmi KSM dan portal Kementerian Agama Republik Indonesia," kata Isom.
Isom menambahkan, KSM menjadi sarana Kemenag mengembangkan bakat dan minat siswa madrasah di bidang sains. Sejak kali pertama digelar pada 2012, KSM telah menjadi ajang yang positif dalam membangun iklim belajar yang kompetitif. Sejak 2018, KSM dielaborasi dengan konteks nilai-nilai Islam.