Sabtu 23 Oct 2021 12:44 WIB

Menko Minta Sekolah Anak Yatim Akibat Covid-19 Terjamin

Anak-anak yatim akibat pandemi Covid-19 di Kota Kendari didaftarkan program KIP.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI --  Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta kepada pemerintah Kota Kendari agar memastikan sekolah atau pendidikan anak yatim akibat pandemi Covid-19 di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut tetap terjamin.

"Betul-betul memastikan bahwa mereka tidak terlunta-lunta, tidak terlantar dan masa depannya juga terjamin. Salah satu yang bisa membikin masa depan mereka terjamin adalah pendidikannya berkelanjutan," kata Muhadjir saat melakukan kunjungan kerja di Kota Kendari, Sabtu (23/10).

Dia menyampaikan, sesuai arahan dan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa seluruh anak-anak yang ditinggal meninggal orang tuanya, baik ayah atau ibunya ataupun kedua-duanya maka pemerintah baik daerah maupun pusat harus memberikan perhatian.

Muhadjir juga meminta kepada Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Kepala Dinas Pendidikan ataupun dari Kanwil Kementerian supaya memastikan, anak-anak tersebut masuk sebagai penerima program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Bahkan jika nanti para anak-anak tersebut tamat SMA/SMK sederajat atau Aliyah, lalu nilainya bagus, maka nanti diupayakan agar bisa berlanjut ke program KIP kuliah.

"Kalau nanti ada kendala-kendala di pemerintah pusat karena KIP kuliah itu masih di bawah Menristekdikti, nanti mohon dari Pak Wali atau Kepala Dinas Pendidikan untuk memberitahukan ke saya Menko PMK, supaya nanti kita akan bantu," ujar Muhadjir.

Dia juga mendoakan orang tua anak-anak yatim tersebut, dan berharap mereka bisa bersabar dan tetap mempunyai semangat yang kuat dalam menjalani hidup. "Sehingga mereka menjadi anak yang sholeh anak-anak yang berhasil dalam menjalani kehidupannya kelak," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.

Wali Kota Sulkarnain Kadir mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berpartisipasi melalui Baznas memberikan dana Rp 1 juta kepada 29 anak yatim, yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Tujuannya untuk meringankan beban mereka.

"Tentu ini tidak cukup tetapi paling tidak ini memberikan motivasi kepada mereka agar tetap bersemangat menjalani kehidupan ini bahwa pemerintah akan selalu siap untuk akan tetap ada bagi mereka," ujar Sulkarnain.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi bersama Menko PMK, ke depan anak-anak tersebut bakal didaftar sebagai penerima program KIP. "Sehingga sekolah mereka terjamin sampai ke tingkat SMA bahkan kalau memenuhi ketentuan nanti kita akan proses terus sampaike KIP kuliah atau mahasiswa," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement