Senin 25 Oct 2021 18:36 WIB

Airlangga: tidak Nampak Lonjakan Kasus Covid-19 Usai PON XX

Pemerintah akan terus memantau lonjakan kasus Covid-19 pasca PON XX Papua.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio/Lmo/aww.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah terus memantau perkembangan kondisi kasus Covid-19 setelah digelar penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua. Namun, hingga kini, tidak nampak lonjakan kasus Covid-19 di daerah penyelenggara PON maupun daerah lain.

"Kegiatan PON kemarin ini sudah masuk penutupan +10 hari, tidak terlihat adanya pelonjakan baik itu di tempat penyelenggaraa PON maupun di daerah-daerah," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin (25/10).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, pelaksanaan PON Papua ini menjadi bahan referensi penyelenggaraan kegiatan besar di tengah pandemi Covid-19. Karena itu, Pemerintah akan terus memantau hingga 14 hari setelah pelaksanaan dan kemudian dilanjutkan dengan evaluasi. Menurutnya, evaluasi ini diperlukan untuk mengantisipasi pelaksanaan kegiatan besar lainnya.

"Sehingga tentu kita akan mengevaluasi lagi di H+ 14 yang beberapa hari lagi, sehingga tentu ini bisa menjadi bahan referensi untuk kegiatan-kegiatan termasuk SuperBike (Mandalika) nanti," kata Airlangga.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar penelusuran kontak atau contact tracing partisipan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua, khususnya atlet, terus dilakukan hingga hari kelima setelah acara selesai. Hal ini untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 pascapelaksnanaan PON Papua.

"Bapak presiden meminta agar atlet-atlet yang pulang untuk terus dimonitor agar bisa dijaga kontak tracingnya dan dimonitor sampai dengan tentunya H + 5," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara daring, Senin (11/10).

Karena itu, mekanisme kepulangan para atlet harus diperbaiki. Pertama, sebelum kembali ke daerah asal, atlet terlebih dahulu melakukan pemeriksaan tes PCR. Apabila terkonfirmasi positif, maka akan diisolasi di wilayah tersebut baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke selama 5 hari.

Namun, jika tidak terkonfirmasi positif, tetap harus melakukan prosedur karantina yakni karantina terpusat setelah tiba di daerah masing-masing. Karena itu, Airlangga meminta dinas kesehatan maupun isolasi terpusat di masing masing daerah menyiapkan antisipasi isolasi hingga lima hari setelah pelaksanaan PON XX Papua.

Kemudian, ia juga meminta persiapan agar para partisipan dilakukan pemeriksaan PCR pada hari pertama dan hari keempat. Airlangga meminta, mekanisme kepulangan ini baik biaya tes dan karantina ditanggung oleh pemerintah daerah dan Satgas Covid daerah.

"Ini sekali lagi ditegaskan dan ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk menyediakan karantina bagi atlet-atlet yang kembali dari PON tersebut," kata Airlangga.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement