REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Membaca surat Yasin di berbagai kesempatan atau acara adalah kebiasaan bagi sebagian umat Islam di berbagai daerah. Entah untuk acara hajatan hingga peringatan kematian, surat ini menjadi langganan dibaca orang-orang.
Namun apakah kebiasaan untuk membaca Yasin untuk suatu hajat ini dibolehkan dalam Islam? Ataukah ini kebiasaan salah yang harus dihentikan?
Dilansir dari Masrawy, Komite Fatwa Mesir di Dar Ifta menegaskan, membaca Alquran adalah perbuatan yang membawa berkah dan pahala Allah SWT. Surat Yasin dalam berbagai riwayat hadits disebutkan sebagai surat yang istimewa dan memiliki berbagai keutamaan.
: «و"يس" قَلْبُ الْقُرْآنِ، لَا يَقْرَؤُهَا رَجُلٌ يُرِيدُ اللهَ والدَّارَ الْآخِرَةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ، وَاقْرَءُوهَا عَلَى مَوْتَاكُمْ» رواه أحمد.
Artinya: "Surah Yasin adalah inti (hati)nya Alquran. Tidaklah seorang membacanya dengan niat karena Allah dan hari pembalasan kecuali dosa-dosanya akan diampuni. Bacakanlah surah Yasiin untuk mereka yang meninggal.” (HR Ahmad).
Ada juga sebuah hadist yang menganjurkan untuk membaca Yasin yaitu sebagai berikut “Siapa yang membaca surat Yasin di pagi hari maka akan dimudahkan (untuknya) urusan hari itu sampai sore. Dan siapa yang membacanya di awal malam (sore hari) maka akan dimudahkan urusannya malam itu sampai pagi.”
Dalam fatwanya di halaman resmi Facebook-nya, Dar Al Ifta Mesir menyebut bahwa siapa saja yang membaca Surat Yasin akan mendapat pahala yang besar. Orang yang membacanya dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan mencukupi kebutuhannya, maka dia akan mencapai tujuannya. Sehingga membaca surat Yasin karena suatu hajat dibolehkan menurut para ulama.
Sumber: masrawy