Kamis 28 Oct 2021 20:12 WIB

Dampak Berbohong Picu Rusaknya Tatanan Masyarakat

Berbohong pada dasarnya dilarang dalam agama

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Berbohong tidak hanya berakibat pada diri sendiri tetapi juga orang lain. Berbohong (Ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Berbohong tidak hanya berakibat pada diri sendiri tetapi juga orang lain. Berbohong (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbohong (dusta) merupakan perilaku tercela yang dilarang dalam Islam. Sebab berbohong dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, dan tak jarang justru bakal merusak tatanan sosial.

Dilansir di Masrawy, Kamis (28/10), pendakwah Islam dari Mesir, Syekh Ramadan Abdel Moez, mengatakan bahwa berbohong adalah persoalan yang sangat berbahaya. 

Baca Juga

Dan apabila kebohongan itu menyebar di masyarakat mana pun, itu adalah penyebab kehancuran dan perusak tatanan sosial. “Berbohong dapat merusak tatanan sosial,” kata Syekh Ramadan.

Berbohong, kata Syekh Ramadan, merupakan penyebab kepanikan dan ketakutan. Sehingga hal itu dapat itu menghilangkan dan menjauhkan keberkahan darinya, dan membawa pemiliknya ke neraka. 

Sehingga dengan itu menunjukkan bahwa berbohong adalah dosa dan kejahatan keji yang dibenci Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dalam sebuah penggalan hadis, Rasulullah SAW bersabda: 

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“… Wa iyyakum wal-kadziba fa-innal-kadziba yahdi ilal-fujuri wa innal-fujura yahdi ilannari, wa ma yazalu ar-rajulu yakdzibu wa yataharra al-kadziba hatta yuktaba indallahi kadzzaban.” 

Yang artinya, “… Hindarilah dusta, sebab kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan, dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah.” 

“Ada orang yang menghirup kebohongan, dan banyak yang terbiasa sebagai pembohong,” kata Syekh Ramadan.

 

Sumber: masrawy

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement