Jumat 29 Oct 2021 01:50 WIB

Lima Persen Pekerja AS Pilih Resain karena Aturan Vaksinasi

Para pekerja memilih berhenti dari pekerjaannya karena aturan wajib vaksinasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Nora Azizah
Para pekerja memilih berhenti dari pekerjaannya karena aturan wajib vaksinasi.
Foto: EPA-EFE / PETER FOLEY
Para pekerja memilih berhenti dari pekerjaannya karena aturan wajib vaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaiser Family Foundation merilis hasil survei terbaru, yakni sebanyak lima persen orang dewasa yang tidak divaksinasi di Amerika Serikat (AS), mengatakan bahwa mereka telah meninggalkan pekerjaan. Mereka memilih berhenti bekerja karena aturan wajib vaksinasi.

Seperempat pekerja yang disurvei oleh KFF pada bulan Oktober mengatakan, para pemberi kerja mengharuskan mereka untuk divaksinasi. Jumlah ini disebut naik dari 9 persen pada bulan Juni menjadi 19 persen pada bulan lalu.

Baca Juga

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengumumkan pada bulan September lalu agar pengusaha yang memiliki lebih dari 100 karyawan untuk memastikan pekerjanya divaksinasi atau dites virus setiap pekan. Mandat tersebut masih dalam peninjauan Departermen Tenaga Kerja setempat. Namun, aturan ini diperkirakan mencakup sekitar dua pertiga dari tenaga kerja sektor swasta setelah nantinya diimplementasikan. 

Dalam surveinya, KFF hanya menanyakan pekerja yang memilih berhenti karena persyaratan vaksin. Hasilnya, lebih dari sepertiga pekerja yang tidak divaksinasi mengatakan mereka akan memilih berhenti daripada mematuhi mandat vaksin atau pengujian.

“Saat ini hanya seperempat pekerja yang mengatakan bahwa pemberi kerja  mereka mengharuskan mereka untuk mendapatkan vaksin, jadi masih cukup hipotetis bagi para pekerja ini yang mengatakan mereka akan meninggalkan pekerjaan mereka,” kata analis survei senior di Kaiser Family Foundation, Lunna Lopes dikutip dari CNBC, Jumat (29/10).

Kaiser mensurvei 1.519 orang dewasa Amerika yang dipilih secara acak dari 14 Oktober hingga 24 Oktober. Selain itu, Survei Kaiser juga menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja yang tidak divaksinasi tidak akan langsung berhenti jika dihadapkan dengan mandat. Sekitar 6 dari 10 mengatakan mereka kemungkinan akan mengajukan pengecualian agama, medis, atau lainnya jika para pemberi kerja mereka mengharuskan mereka untuk mendapatkan vaksin.

“Ada banyak pilihan yang orang akan coba habiskan sebelum meninggalkan pekerjaan,” kata Lopes.

Hampir 58 persen dari populasi AS secara keseluruhan telah divaksinasi sepenuhnya, termasuk hampir 70 persen orang dewasa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement