Ahad 31 Oct 2021 20:13 WIB

Ikappi: Harga Minyak Goreng Alami Fluktuasi Selama 6 Bulan

Kenaikan kali ini relatif berdampak karena akumulasi kenaikannya cukup tinggi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
 Seorang pedagang di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya menunjukkan  minyak goreng curah, Senin (7/10). Harga minyak goreng di sejumlah daerah mengalami kenaikan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Seorang pedagang di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya menunjukkan minyak goreng curah, Senin (7/10). Harga minyak goreng di sejumlah daerah mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga minyak goreng di sejumlah daerah mengalami kenaikan. Bahkan, harga minyak goreng di beberapa daerah menembus Rp 25 ribu per liter.

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, minyak goreng memang mengalami fluktuasi sejak setengah tahun lalu. "Tapi memang kali ini relatif bahaya, karena akumulasi kenaikannya cukup tinggi," jelasnya kepada Republika.co.id, Ahad (31/10).

Ia menambahkan, di beberapa pasar di luar Jawa seperti di Ambon dan Sulawesi tembus Rp 30 ribu per liter. "Ini yang membuat kami dorong pemerintah segera lakukan langkah percepatan biar ada penurunan," tegasnya.

Saat ini, kata dia, tengah ada kenaikan harga minyak dunia cukup tinggi. Hanya saja harus menurutnya, harus diingat negeri ini penghasil sawit cukup besar. 

"Jadi harus ada langkah-langkah ke depan supaya tidak terjadi lagi," ujar dia. 

Abdullah mengatakan, langkah pendeknya Ikappi mendorong agar pemerintah mengumpulkan semua pengusaha minyak goreng segera menekan laju kenaikan dan diselesaikan secara baik-baik.

Sebelumnya, pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng sejak sekitar dua bulan lalu. Seorang pedagang di Pasar Slipi, Syawal (65), mengatakan, harga minyak goreng curah naik sejak sekitar dua bulan lalu, dari Rp 15 ribu per liter menjadi Rp 19 ribu per liter.

Untuk minyak goreng kemasan, sebelumnya harganya Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per dua liter. Saat ini naik menjadi Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu per dua liter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement