REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga minyak goreng di sejumlah daerah mengalami kenaikan. Bahkan, harga minyak goreng di beberapa daerah menembus Rp 25 ribu per liter.
Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan, minyak goreng memang mengalami fluktuasi sejak setengah tahun lalu. "Tapi memang kali ini relatif bahaya, karena akumulasi kenaikannya cukup tinggi," jelasnya kepada Republika.co.id, Ahad (31/10).
Ia menambahkan, di beberapa pasar di luar Jawa seperti di Ambon dan Sulawesi tembus Rp 30 ribu per liter. "Ini yang membuat kami dorong pemerintah segera lakukan langkah percepatan biar ada penurunan," tegasnya.
Saat ini, kata dia, tengah ada kenaikan harga minyak dunia cukup tinggi. Hanya saja harus menurutnya, harus diingat negeri ini penghasil sawit cukup besar.
"Jadi harus ada langkah-langkah ke depan supaya tidak terjadi lagi," ujar dia.
Abdullah mengatakan, langkah pendeknya Ikappi mendorong agar pemerintah mengumpulkan semua pengusaha minyak goreng segera menekan laju kenaikan dan diselesaikan secara baik-baik.
Sebelumnya, pedagang sembako di Pasar Slipi Jakarta Barat mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng sejak sekitar dua bulan lalu. Seorang pedagang di Pasar Slipi, Syawal (65), mengatakan, harga minyak goreng curah naik sejak sekitar dua bulan lalu, dari Rp 15 ribu per liter menjadi Rp 19 ribu per liter.
Untuk minyak goreng kemasan, sebelumnya harganya Rp 28 ribu sampai Rp 30 ribu per dua liter. Saat ini naik menjadi Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu per dua liter.