Rabu 03 Nov 2021 09:41 WIB

Era Erzaldi Kemiskinan Babel Masuk Terendah se-Indonesia

Selain angka kemiskinan rendah, Babel juga memiliki ratio gini yang kecil

 Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa persentase penduduk miskin di Babel periode Maret 2021 menempati urutan ke 4 terendah se-Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan. Itu artinya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menorehkan prestasi dalam menekan angka kemiskinan.
Foto: Pemprov Babel
Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa persentase penduduk miskin di Babel periode Maret 2021 menempati urutan ke 4 terendah se-Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan. Itu artinya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menorehkan prestasi dalam menekan angka kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa persentase penduduk miskin di Babel periode Maret 2021 menempati urutan ke 4 terendah se-Indonesia, setelah Bali, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan. Itu artinya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) kembali menorehkan prestasi dalam menekan angka kemiskinan. 

"Data series persentase penduduk miskin di Babel periode Maret 2015 hingga Maret 2021 menunjukan bahwa, pada Maret 2021 persentase penduduk miskin di Babel berada di angka 4,9 persen. Artinya hanya 4,9 persen penduduk Babel yang pengeluaran perkapitanya di bawah garis kemiskinan, yakni 752.203 (untuk memenuhi kebutuhan kalori per hari 2100 kkal dibutuhkan sebesar 752.203)," ujar Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Babel, Harjo Teguh Ilmiana saat dihubungi via telepon selularnya. 

Dengan angka 752.203, menjadikan Babel meraih peringkat teratas terkait garis kemiskinan tingkat provinsi, meninggalkan jauh rata-rata nasional yang hanya 472.525. Sebagai informasi bahwa semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.

Berdasarkan release resmi BPS Babel tanggal 15 Juli 2021, disebutkan bahwa jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode 2008 hingga Maret 2021 berfluktuasi dari tahun ke tahun, tetapi menunjukkan tren yang menurun. Pada periode 2008 hingga Maret 2021 jumlah penduduk miskin di Babel menurun sebanyak 13,99 ribu orang, yaitu dari 86,70 ribu orang pada tahun 2008 menjadi 72,71 ribu orang pada Maret 2021. 

"Semakin kecil jumlah penduduk miskinnya berarti relatif kesejahteraan masyarakatnya semakin baik," jelas Harjo Teguh Ilmiana. 

Tak hanya itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk yang diukur berdasarkan gini ratio periode Maret 2021 menempatkan Babel pada posisi terendah se Indonesia dengan capaian 0,256 persen, sementara rata-rata nasional 0,384 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di Babel juga mengalami penurunan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement