Kamis 04 Nov 2021 05:05 WIB

Agen Mossad Temui Jenderal Sudan, Ada Apa?

Sudan merupakan salah satu negara yang sudah melakukan normalisasi dengan Israel.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Teguh Firmansyah
Mossad
Mossad

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Delegasi Israel dilaporkan telah mengunjungi Sudan dalam beberapa hari terakhir dan bertemu dengan para pemimpin militer yang terlibat dalam kudeta baru-baru ini. Kunjungan tersebut juga untuk mendapatkan kesan yang lebih baik tentang situasi yang bergejolak di Sudan dan berdampak pada upaya penyelesaian kesepakatan untuk menormalkan hubungan diplomatik.

Media Israel, Times of Israel, yang mengutip laman Walla, menyebut bahwa di antara delegasi Israel itu kemungkinan juga termasuk perwakilan dari agen mata-mata Mossad. Agen ini disebut telah bertemu dengan Abdel Rahim Hamdan Dagalo, seorang jenderal terkemuka di Pasukan Dukungan Cepat, pasukan paramiliter Sudan yang mengambil bagian dalam kudeta yang dilakukan bulan lalu.

Baca Juga

Dagalo memang sudah menjadi bagian dari delegasi militer Sudan yang mengunjungi Israel beberapa pekan sebelumnya. Dagalo saat itu bertemu dengan anggota Dewan Keamanan Nasional dan pejabat lain di Kantor Perdana Menteri Israel.

Seorang pejabat Israel mengatakan, ketika pihaknya membahas situasi politik di Sudan dan stabilitas pemerintah sipil selama kunjungan Israel, Sudan tidak memberikan indikasi bahwa mereka akan melakukan kudeta dan menggulingkan pemerintah yang dipimpin sipil nanti.

Saat sebagian besar dunia Barat telah mengutuk kudeta di Sudan, Israel tetap diam. Para pemimpin militer Sudan telah mencatat tanggapan di Yerusalem dan percaya itu merupakan persetujuan atas tindakan mereka. Militer di Sudan memainkan peran lebih aktif dalam memajukan normalisasi dengan Israel di tahun lalu.

Sebelumnya militer Sudan menahan Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan pejabat tinggi lainnya, membubarkan pemerintah, mengumumkan keadaan darurat nasional. Militer melancarkan tindakan keras mematikan terhadap pengunjuk rasa damai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement