Kamis 04 Nov 2021 09:55 WIB

ITB Desain Green House Pengering Kopi di Gunung Geulis

Green house bernama herang ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas kopi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani menunjukkan biji kopi saat dipanen. ilustrasi
Foto:

Untuk menjaga agar proses penguapan tetap berlangsung dengan baik, kata dia, maka kelembaban di dalam ruangan harus dijaga pada tingkat yang memadai. Pengaliran udara dari luar serta upaya membuang udara basah dapat dilakukan dengan menggunakan bebrapa metode.
 
Cara kerjanya, kata dia, adalah menjebak panas di dalam ruangan GH dan mengeluarkan uap air yang terjebak di dalam ruangan GH sehingga proses pengeringan berjalan dengan baik, tidak menimbulkan efek cash harderning.
 
Teknologi pascapanen yang mempengaruhi kualitas kopi, kata dia, adalah teknik pengeringan buah kopi. Kegiatan pengeringan hasil panen buah kopi sebaiknya dilakukan pada tempat (ruang) di mana kondisi suhu dan kelembabanya dapat dikontrol dengan baik, antara lain dapat dilakukan di dalam bangunan Green Huose pengering kopi.
 
"Memahami permasalahan dan kebutuhan kelompok petani kopi Gugeul tersebut, maka tahun ini SITH memberikan bantuan merancang dan membangun GH pengering kopi yang hemat energi dan ramah lingkungan melalui PPM," katanya.
 
Kegiatan PPM, kata dia, merancang dan membangun GH pengering kopi tersebut dilaksanakan di Desa Jatiroke Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang (31 Oktober 2021). PPM ini didanai dari dana LPPM ITB melalui skema bottom up.
 

 

Tim PPM SITH diketuai oleh Dr. Ir. Yayat Hidayat MSi, beranggotakan Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani MSi dan Ahim Ruswandi MP. Kegiatan PPM tahun ini melibatkan dua mahasiswa melalui skema MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement