REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan, fenomena La Nina yang terjadi di wilayah-wilayah Tanah Air diperkirakan terjadi hingga Februari 2022 mendatang. La Nina mengakibatkan peningkatan curah hujan.
"BNPB memperingatkan, La Nina masih akan berlangsung hingga Januari-Februari 2022 yang membawa peningkatan frekuensi dan intensitas curah hujan," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat konferensi virtual perkembangan terbaru banjir bandang Batu, Jawa Timur, Sabtu (6/11) sore.
Selama fase La Nina, dia melanjutkan, ada potensi bencana hidrometeorologi. Selain informasi bencana, BNPB juga menyiapkan kesiapsiagaan masyarakat. Ia menegaskan, perlu diketahui waktu yang tepat untuk evakuasi masyarakat di kondisi hujan deras.
"Ini membutuhkan tidak hanya peralatan peringatan dini tetapi kita juga bisa memanfaatkan situasi alam yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan, BNPB selalu menyosialisasikan jika hujan sangat deras terjadi lebih dari satu jam maka masyarakat diharapkan keluar rumah dan melihat objek jarak pandang. Jika dalam jarak 30 meter sudah tidak terlihat maka sudah saatnya masyarakat di lereng tebing dan daerah rendah sepanjang aliran bantaran sungai harus divekuasi sementara.
Evakuasi dilakukan sampai curah hujan agak turun dan situasi menjadi aman kembali. BNPB juga berharap masyarakat juga berhati-hati saat melewati infrastruktur jembatan dan jalan yang dilewati alur sungai. Sebab, dia menambahkan, limpasan air hujan bisa menerjang jalan dan jembatan, termasuk yang terjadi di Batu.