REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada dua kunci penting untuk menyongsong masa depan Indonesia yang maju dan beradab di 2045, yakni generasi muda dan nilai-nilai Pancasila. Itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo pada saat Presidential Lecture tentang pentingnya membumikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila, terutama kepada generasi muda.
"Di mana Indonesia pada 2045 diharapkan menjadi negara maju dan beradab dengan kekuatan ekonomi terbesar dan meningkatnya kemandirian dan kecerdasan bangsa,” ujar Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prakoso, dalam siaran pers, Rabu (10/11).
Hal itu dia sampaikan pada kegiatan dialog dengan bertajuk “Pemuda Bicara Menyongsong Indonesia Tahun 2045" yang dilakukan secara langsung di Jakarta dan daring pada Senin (8/11) lalu. Dia mengatakan, BPIP tidak bisa melakukan pembinaan ideologi Pancasila sendirian. Perlu ada keterlibatan aktif dari berbagai pihak yang terhimpun secara sinergi, salah satunya dengan organisasi kepemudaan dan kebangsaan.
Prakoso juga mengungkapkan, kekuatan ekonomi kreatif digital terbesar di dunia akan menjadi tantangan besar bagi generasi muda yang merupakan calon pemimpin masa depan. Selain itu, dia menyatakan, tahun 2045 mendatang terdapat mimpi besar Indonesia, yakni untuk mampu bersaing dengan negara-negara lainnya dalam berbagai sektor.
“Ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh generasi muda dalam merealisasikan Indonesia 2045 salah satunya ialah memperbaiki moral dan karakter bangsa,” jelas dia.
Sementara itu, Wakil Kepala BPIP, Hariyono, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan dialog tersebut. Sebab, dia menilai kegiatan tersebut merupakan suatu bentuk upaya gotong royong dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Sejarah membuktikan, peran pemuda sangat penting dalam kemerdekaan hingga pembangunan bangsa dan negara, pelopornya adalah pemuda,” kata Hariyono.
Hariyono kemudian berharap pemuda-pemuda saat ini memiliki kepercayaan diri sebagai generasi muda yang menjadi tonggak perubahan bagi kehidupan bangsa. Karena, kata dia, pada dasarnya peran pemuda adalah sebagai agen perubahan yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Dengan tuntutan zaman yang paling penting adalah generasi muda saat ini harus memiliki sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena apa penjajahan saat ini adalah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar dia.
Dia juga menyebutkan, revolusi tahun 2045 adalah revolusi pemuda karena pemuda saat ini menjadi pelopor yang memiliki keberanian untuk kemajuan. Hariyono pun menjelaskan, negara yang berkemajuan, terutama di bidang ekonomi, adalah negara yang memiliki sumber daya manusia (SDM) yang maju.
“Ekonomi yang maju adalah bukan berbasis pada materi melainkan pada ekonomi berbasis pengetahuan dan saya optimistis SDM yang maju ini akan bisa kita wujudkan di tahun 2045, karena anak-anak muda Indonesia bukan anak-anak keturunan bangsa pecundang, tapi keturunan dari anak-anak pejuang,” jelas dia.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Jenderal TNI (purn) Wisnu Bawa Tenaya, Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (purn) Moeldoko, gubernur Lemhanas, Letnan Jenderal TNI (purn) Agus Widjojo. Mereka mengapresiasi dan berharap dapat mewujudkan komitmen bersama Indonesia maju tahun 2045 dengan berbagai terobosan dan gagasan gotong royong yang bersifat konkret.