Rabu 10 Nov 2021 14:07 WIB

Tren Pembekuan Sel Telur di Kalangan Wanita Arab

Ada banyak tujuan wanita memilih membekukan sel telur mereka.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Tren Pembekuan Sel Telur di Kalangan Wanita Arab. Ilustrasi wanita Arab.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Meiliza Laveda

JAKARTA -- Pembekuan sel telur atau oocyte cryopreservation menjadi tren di kalangan wanita Arab. Prosedur ini mendorong banyak orang untuk mengejar impian mereka menjadi ibu ketika waktunya sudah tepat.

Baca Juga

CEO Klinik Fertilitas Bourn Hall Uni Emirat Arab (UEA) Katherine Borge mengatakan terjadi peningkatan prosedur pembekuan sel telur selama dua tahun terakhir. “Pada 2019, sekitar 40 persen dari total pasien pembekuan telur kami adalah keturunan Timur Tengah. Sekarang lebih dari 60 persen dari total populasi pasien pembekuan telur kami adalah wanita Arab,” kata Katherine.

Kampanye media sosial

Dokter kandungan ahli fertilitas yang berbasis di UEA Ahmad Fakih mengatakan jumlah wanita Arab yang menjalani prosedur ini meningkat karena adanya kesadaran di media sosial. “Undang-Undang terbaru di UEA mengizinkan wanita lajang menjalani pembekuan sel telur,” kata Fakih.

Beberapa pemengaruh Arab yang telah menjalani prosedur tersebut mengunggah di media sosial mereka, seperti Tracy Harmoush yang memiliki lebih dari 200 ribu pengikut di Instagram dan Alanoud Badr yang memiliki lebih dari satu juta pengikut. “Kami berharap ini akan membantu meruntuhkan potensi hambatan atau kesalahpahaman tentang prosedur dan pilihan pembekuan sel telur,” kata Katherine.

Menunda pernikahan

Seorang penulis dan komunikasi profesional Yordania-Amerika yang juga pemenang penghargaan yang berbasis di Washington, DC Natasha Tynes menulis ada banyak tujuan wanita memilih membekukan sel telur mereka, salah satunya adalah menunda pernikahan. Pengusaha Wanita Yordania Zayna Al-Hamarneh menjalani prosedur ini setelah dia berusia 35 tahun. 

Dia memilih menunda pernikahan karena fokus membangun bisnisnya dan agar mandiri secara finansial. Zayna sangat merekomendasikan pembekuan sel telur kepada wanita yang berusia di atas 25 tahun.

“Ini bukan hanya untuk menjadi ibu. Ada penelitian menunjukkan Anda dapat mengekstrak sel induk dari telur dan menggunakannya untuk perawatan medis. Semakin banyak obat berkembang, semakin banyak kita memiliki kemampuan menyembuhkan diri kita sendiri dari berbagai penyakit,” kata Zayna.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Tracy Harmoush تريسي هرموش (@tracyharmoush)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement