REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kasus flu burung telah terdeteksi di sebuah peternakan unggas di prefektur Akita, di timur laut Jepang. Kyodo News pada Rabu (10/11) melaporkan, hampir 143 ribu ayam akan dimusnahkan setelah flu burung terdeteksi pada 12 dari 13 ayam yang diuji di peternakan di wilayah Yokote.
Pemerintah prefektur Akita juga telah melarang pengiriman ayam atau telur dari peternakan yang terkena dampak. Sementara pasukan Pasukan Pertahanan telah dikirim untuk membantu mengatasi masalah flu burung tersebut.
Perdana Menteri Fumio Kishida menyerukan pengumpulan informasi terkait kasus flu burung tersebut. Dia telah menugaskan Kementerian Pertanian dan lembaga pemerintah lainnya untuk bekerja sama dalam mengambil langkah-langkah pencegahan dengan cepat.
Sebelumnya, wabah flu burung H5 yang sangat patogen telah dilaporkan di unit unggas kecil di Inggris tengah. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Pertanian Inggris pada Senin (8/11).
Semua unggas di tempat yang terinfeksi, di dekat Alcester di Warwickshire, akan dimusnahkan. Wabah itu terjadi kurang dari seminggu setelah Inggris mendeklarasikan Zona Pencegahan Flu Burung secara nasional. Pemerintah Inggris memerintahkan peternakan dan pemelihara unggas untuk memperketat tindakan biosekuriti.
Strain H5N1 sebelumnya telah dikonfirmasi di kawanan kecil ayam di halaman belakang di Wales utara. Wabah juga ditemukan di antara para burung yang ditangkap di Skotlandia timur dan di pusat penyelamatan burung di Inggris tengah.
Polandia melaporkan beberapa wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen di peternakan unggas. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) pada Senin melaporkan, hampir 650 ribu unggas terinfeksi flu burung
OIE yang mengutip laporan dari otoritas Polandia mengatakan, dari lima kasus flu burung yang dikonfirmasi, empat di antaranya ditemukan di peternakan kalkun dan satu kasus di peternakan ayam broiler. Virus ini telah menyebar ke seluruh Eropa selama beberapa minggu terakhir, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Denmark.