REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Khususnya pada saat mengunjungi tempat-tempat wisata, karena hingga saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir.
Moeldoko mengatakan, berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, banyak ditemukan masyarakat mulai mengabaikan protokol kesehatan. "Untuk wisata, sempat dibahas di sidang kabinet. Banyak gambar yang ditampilkan oleh Pak Luhut (Menko Marvest) bahwa tempat wisata padat, dan ada bukti gambar masyarakat mulai abai protokol kesehatan," katanya di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (12/11).
Moeldoko menjelaskan, sesungguhnya pemerintah menginginkan masyarakat bisa tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, khususnya terkait dengan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Namun, lanjutnya, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, masyarakat masih banyak yang mengalami kesulitan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut ditengarai disebabkan beberapa faktor.
"Apa karena mungkin handphone yang berbeda, atau tidak paham cara mengoperasikannya, atau lainnya. Tetapi sebenarnya dari pemerintah menginginkan masyarakat mengikuti PeduliLindungi," ujarnya.
Moeldoko menambahkan, pemerintah sangat memahami bahwa sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang bisa dengan cepat bangkit jika pandemi Covid-19 berakhir. Saat ini, memang masyarakat sudah merasakan kejenuhan akibat pandemi Covid-19.
"Ini (wisata) betul-betul bisa menggerakkan. Karena sebenarnya, jika sektor wisata sudah normal situasinya, ini merupakan sektor yang paling cepat bergerak. Semua masyarakat sudah jenuh tinggal di rumah," ujarnya.
Berdasarkan catatan, hingga saat ini di Indonesia tercatat secara keseluruhan ada 4.249.758 kasus konfirmasi positif Covid-19. Dari total tersebut, 4.096.664 orang dilaporkan sembuh dan 143.608 orang meninggal dunia. Sementara untuk capaian vaksinasi, secara nasional ada 208.265.720 sasaran vaksinasi di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat 128.147.345 warga yang telah mendapatkan suntikan dosis pertama dan 81.711.099 warga untuk dosis kedua.