Sabtu 13 Nov 2021 05:55 WIB

Perusahaan Gim Amerika Minta Maaf Usai Dianggap Hina Alquran

Call of Duty: Vanguard resmi diluncurkan pada 5 November 2021.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ani Nursalikah
Perusahaan Gim Amerika Minta Maaf Usai Dianggap Hina Alquran. Perusahaan penerbit gim video Amerika, Activision Inc, meminta maaf setelah dinilai tidak menghormati Muslim. Dalam seri Call of Duty (COD) Vanguard, pada salah satu map campaign dalam mode zombie, terdapat beberapa lembar kertas bertuliskan lafaz Alquran yang berlumuran darah dan berserakan di lantai.
Foto: Call of Duty
Perusahaan Gim Amerika Minta Maaf Usai Dianggap Hina Alquran. Perusahaan penerbit gim video Amerika, Activision Inc, meminta maaf setelah dinilai tidak menghormati Muslim. Dalam seri Call of Duty (COD) Vanguard, pada salah satu map campaign dalam mode zombie, terdapat beberapa lembar kertas bertuliskan lafaz Alquran yang berlumuran darah dan berserakan di lantai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penerbit gim video Amerika, Activision Inc, meminta maaf setelah dinilai tidak menghormati Muslim. Dalam seri Call of Duty (COD) Vanguard, pada salah satu map campaign dalam mode zombie, terdapat beberapa lembar kertas bertuliskan lafaz Alquran yang berlumuran darah dan berserakan di lantai.

Gamer Muslim Chadley Kemp mengkritik Activision karena hal tersebut. Para penggemar gim Call of Duty pun ramai-ramai menyebut Activision ceroboh, tidak sopan, tidak menghormati Alquran, dan tidak peka terhadap Islam.

Baca Juga

"Saudara-saudara, saya melihat halaman-halaman Alquran di tanah di peta zombie. Saya melihat bahwa itu harus segera dihapus. Mungkin jika itu benar," tulis pengguna Twitter, @BKTO0R, dikutip Ginx pada Jumat (12/11).

Dalam gambar terlampir, halaman-halaman Alquran yang robek dapat dilihat di lantai. Menyusul reaksi dari komunitas Muslim, Twitter Call of Duty Middle East kemudian merilis pernyataan yang meminta maaf atas konten tidak sensitif yang salah dimasukkan di COD Vanguard. Mereka juga menyebut telah menghapus konten tersebut pada video gimnya.

"Call of Duty dibuat untuk semua orang. Ada konten yang tidak sensitif terhadap komunitas Muslim yang secara keliru dimasukkan minggu lalu dan sejak itu telah dihapus dari game. Seharusnya tidak pernah muncul seperti yang terjadi dalam gim. Kami sangat meminta maaf. Kami mengambil langkah segera secara internal untuk mengatasi situasi untuk mencegah kejadian seperti itu di masa depan," tulis akun Twitter Call of Duty Middle East menggunakan bahasa Arab.

Call of Duty: Vanguard resmi diluncurkan pada 5 November yang disambut kegembiraan luar biasa dari para penggemar. Gim ini dipuji karena nuansa tradisional yang dikenal dan dicintai oleh para veteran waralaba Call of Duty.

Beberapa pengguna Twitter mengklaim kejadian Islam dilecehkan ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Kotaku melaporkan peta populer di Call of Duty: Modern Warfare 2 telah dihapus setelah gamer Muslim mengeluhkan citra ofensif di atas panggung.

https://www.ginx.tv/en/call-of-duty/activision-apologises-for-disrespecting-muslims-with-bloodstained-quran-in-cod-vanguard

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement