REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mengungkapkan tingkat kunjungan wisatawan mulai merangkak naik pasca kondisi pandemi Covid-19 membaik. Sejumlah relaksasi di sektor usaha pada penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dua turut memberikan dampak.
"Kalau melihat data sampai kemarin bulan Oktober yang kita sudah ini tapi belum dipublish, memang ada peningkatan artinya wisatawan domestik karena sudah ada relaksasi sehingga menarik wisatawan," ujar Kasi Destinasi Wisata Disbudpar Kota Bandung, Faisal Tachir, Selasa (16/11).
Ia menuturkan pada tahun 2019 jumlah wisatawan domestik yang datang berkunjung ke Kota Bandung mencapai 8.175.221 orang sedangkan pada tahun 2020 menurun drastis menjadi 3.290.090 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara pada tahun 2019 sebanyak 252.842 orang pada tahun 2020 turun drastis 30.210 orang.
"Tahun 2021 masih rekap karena harus sampai Desember pendataan, bagaimana 2021 kita juga vakum sekitar 3 bulan Juni, Juli Agustus saat itu. Mudah-mudahan meningkat dibandingkan tahun 2020," katanya.
Meski terjadi peningkatan kunjungan wisatawan, Faisal mengatakan pada PPKM level dua masih terdapat pembatasan kapasitas pengunjung pada sektor-sektor usaha. Ia berharap hingga akhir tahun semakin bertambah peningkatan wisatawan yang berkunjung.
Ia melanjutkan upaya untuk meningkatkan wisatawan ke Kota Bandung dengan cara memberikan kenyamanan dan keamanan kepada mereka. Salah satu yang dilakukan oleh para pelaku usaha pariwisata yaitu memperoleh sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainability) langsung dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
"Di Kota Bandung usaha pariwisata yang sudah mendapatkan sertifikasi dari kemenparekraf sebanyak 385 usaha pariwisata sekitar 25 persen," ujarnya. Sertifikat tersebut berlaku selama 2 tahun dan diperbaharui kembali.
Faisal mengatakan jumlah tersebut dari total 345 hotel, 1.250 resto dan 6 destinasi wisata yang ada di Kota Bandung. Para pelaku usaha pariwisata harus mengunggah seluruh dokumen perusahaan dengan online secara mandiri tanpa dikenakan biaya selanjutnya jika sudah lengkap akan diverifikasi langsung ke lapangan.
Faisal mengatakan salah satu kendala masih banyak yang belum mendapatkan sertifikat CHSE yaitu banyaknya dokumen yang harus diupload. Meski begitu apabila dokumen lengkap maka proses mendapatkan CHSE lebih mudah."(CHSE) bukan syarat mutlak tapi memang ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan CHSE menjadi salah satu senjata utama bagi para pelaku usaha. Kalau syarat utama itu aplikasi peduli lindungi," katanya.