Rabu 17 Nov 2021 10:39 WIB

Adele: Album 30 Banyak Terkait dengan Kandasnya Pernikahan

Adele membuka diri untuk menceritakan hal-hal pribadi dalam wawancara dengan Oprah.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi pop asal Inggris Adele menceritakan tentang kehidupan pribadi dan album barunya, 30, kepada Oprah Winfrey.
Foto: Chris Pizzello/Invision/AP
Penyanyi pop asal Inggris Adele menceritakan tentang kehidupan pribadi dan album barunya, 30, kepada Oprah Winfrey.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adele menceritakan banyak hal saat diwawancara oleh Oprah Winfrey. Penyanyi berusia 33 tahun itu membuka diri tentang hal yang lebih pribadi, momen dalam hidupnya, serta kariernya.

Dalam acara yang berjudul "Adele One Night Only" pada Ahad (14/11) di CBS itu, Adele menceritakan tentang album barunya, 30. Kepada Winfrey, dia mengatakan album itu sangat banyak terkait tentang akhir pernikahannya dengan Simon Konecki.

Baca Juga

Adele mengaku tertekan untuk mempertahankan ikatan rumah tangganya. Ia merasa, akhir pernikahannya dengan Konecki menjadi hal yang memalukan baginya.

"Saya sangat kecewa untuk putra saya, saya sangat kecewa untuk diri saya sendiri. Saya pikir saya akan menjadi orang yang berhenti melakukan pola berdarah itu sepanjang waktu," katanya kepada Winfrey, dilansir laman Fox News, Selasa (16/11).

Adele lama terkurung dalam rasa bersalah terhadap anaknya. Di sisi lain, dia menganggap kandasnya pernikahan bukan berarti gagal.

Adele mengaku tetap mengasuh Angelo, buah hatinya yang berusia sembilan tahun, bersama Simon. Pelantun "Easy On Me" itu pun tidak memiliki kata-kata buruk untuk disebut tentang mantan suaminya.

Adele justru merasa bersyukur. Dia menyebut, Simon telah menyelamatkan hidupnya dan membantunya dengan stabilitasnya. Adele merasa masih sangat muda dan tak banyak pengetahuan saat berumah tangga.

Tak hanya itu, dalam wawancaranya dengan Winfrey, Adele juga menceritakan hubungannya yang kompleks dengan ayahnya sendiri, Marc Evans. Ayahnya telah meninggalkan keluarga ketika dia masih kecil.

"Saya sama sekali tidak memiliki harapan pada siapa pun karena saya belajar untuk tidak memilikinya melalui ayah saya. Dia adalah alasan saya belum sepenuhnya mengakses apa artinya berada dalam hubungan yang penuh cinta dan kasih dengan seseorang," kata dia.

Tak lama setelah perceraiannya, Adele mencatat dia mulai minum banyak. Meskipun kebiasaan minumnya tidak bermasalah untuk perilakunya, dia memperhatikan hubungannya dengan minuman keras memengaruhi kemampuannya untuk mengenal dirinya sendiri setelah bercerai.

Oleh karenanya, Adele pun berpikir berhenti minum adalah cara yang bagus bagi siapa saja untuk mengenal diri mereka sendiri "Awalnya, saya mungkin menjaga industri alkohol tetap hidup, Namun, dia tidak bisa tidak mengakui bahwa alkohol mengambil ayahku dariku," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement