Senin 22 Nov 2021 19:24 WIB

Mantan Ajudan Netanyahu Bersaksi dalam Persidangan

Proses sidang atas kasus-kasus Netanyahu diprediksi akan berlangsung bertahun-tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ketiga dari kiri, diapit oleh pengacara sebelum kesaksian oleh saksi bintang Nir Hefetz, mantan ajudan, dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik di Yerusalem timur, Senin, 22 November 2021.
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Mantan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ketiga dari kiri, diapit oleh pengacara sebelum kesaksian oleh saksi bintang Nir Hefetz, mantan ajudan, dalam persidangan korupsi di Pengadilan Distrik di Yerusalem timur, Senin, 22 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Orang kepercayaan mantan perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu bersaksi di persidangan pada Senin (22/11). Mantan juru bicara Netanyahu, Nir Hefetz, adalah saksi penuntut utama yang diharapkan memberikan kesaksian kritis dalam persidangan terhadap kasus korupsi yang menjerat Netanyahu.

Dalam kesaksian pembukaannya, Hefetz mengatakan Netanyahu adalah "penggila kendali" dalam hal citranya di hadapan publik. Hafetz menerangkan Netanyahu mempunyai kendali sangat tinggi terkait dengan media sosial dan media massa.

Baca Juga

"Kendalinya atas segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah media dan media sosialnya bisa lebih tinggi," ujar Hefetz.

Hefetz meninggalkan karier panjangnya di bidang jurnalisme pada 2009 untuk bekerja sebagai juru bicara pemerintahan Netanyahu. Pada 2014, dia menjadi juru bicara dan penasihat keluarga Netanyahu.  

Kemudian pada 2018, Hafetz ditangkap sehubungan dengan salah satu kasus korupsi Netanyahu. Setelah penangkapannya, Hefetz menandatangani kesepakatan saksi negara dan memberikan rekaman percakapan dengan Netanyahu dan keluarganya kepada penyelidik.

Kesaksian Hafetz tertunda sepekan setelah pengacara pembela Netanyahu meminta waktu untuk meninjau bukti baru. Bukti baru tersebut menuduh istri Netanyahu, Sara, telah menerima sebuah gelang mahal sebagai hadiah dari dua miliarder yaitu produser Hollywood Arnon Milchan dan miliarder Australia James Packer.

Netanyahu muncul di Pengadilan Distrik Yerusalem Senin pagi dan ditemani oleh sesama politisi dari partai Likud. Dia adalah terdakwa dalam tiga kasus terpisah. Kasus pertama, Netanyahu didakwa menerima hadiah senilai ratusan ribu dolar dari sejumlah miliarder termasuk Milchan dan Packer.

Pada kasus kedua, Netanyahu dituduh mengatur liputan positif di sebuah surat kabar besar Israel dengan imbalan mempromosikan undang-undang yang akan merugikan saingan utama outlet berita tersebut. Kasus ketiga, yang dijuluki Kasus 4000, menuduh Netanyahu mempromosikan undang-undang senilai ratusan juta dolar kepada pemilik raksasa telekomunikasi Israel, Bezeq, dengan imbalan liputan positif di situs berita Walla.

Netanyahu telah menolak seruan untuk mundur dari kepemimpinan Israel setelah didakwa melakukan kesalahan pada 2019. Dia memanfaatkan jabatannya sebagai perdana menteri untuk mengecam penegakan hukum, media, dan pengadilan karena meluncurkan perburuan penyihir terhadap dirinya.

Persidangan Netanyahu secara resmi dimulai pada 2020. Proses sidang diperkirakan memakan waktu selama bertahun-tahun.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement