REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi menggunakan vaksin selain Sinovac yang stoknya mulai menipis. Budi memastikan, keamanan vaksin Pfizer, AstraZeneca maupun Moderna sama halnya dengan Sinovac yang selama ini banyak digunakan masyarakat.
"Tolong didorong agar semua masyarakat kita yang belum di vaksin terutama para lansia, tetap mau dan nyaman divaksin apa pun vaksinnya, AstraZeneca, Pfizer atau Moderna," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (22/11).
Budi mengatakan demikian, lantaran saat ini terjadi penurunan laju suntikan vaksinasi yang salah satu penyebabnya karena semakin menurunnya stok vaksin Sinovac. Menurutnya, karena selama ini vaksinasi lebih banyak menggunakan Sinovac membuat masyarakat ragu dengan vaksin lain.
Budi mengatakan, justru ketiga vaksin tersebut sama baiknya dan memiliki efikasi lebih tinggi.
"Memang ada demam, sama seperti kita waktu kecil divaksin cacar juga ada demam, tidak usah khawatir, vaksin-vaksin ini sudah terbukti aman, tidak usah ragu-ragu untuk segera divaksin," katanya.
Saat ini stok vaksin yang dimiliki Indonesia sebanyak 287 juta dosis. Sebanyak 273 juta dosis sudah dikirim ke berbagai daerah, dan sebanyak 225 juta dosis sudah disuntikkan sehingga tersisa 50 juta dosis.
Budi menerangkan, jumlah stok yang tersisa tersebut masih cukup untuk dilakukan vaksinasi selama satu bulan ke depan. Budi juga melaporkan bahwa saat ini Indonesia lebih banyak mendapatkan donasi vaksin dari luar negeri lantaran produksi yang berlebih di negara maju.
"Kita sekarang lebih banyak menerima vaksin donasi dari luar negeri karena produksi vaksin di negara maju sudah berlebih untuk mereka gunakan sendiri. Dan paling banyak kita terima dalam jenis vaksin Pfizer dan Moderna," kata Budi.