Selasa 23 Nov 2021 20:13 WIB

Ini yang Dilakukan Satgas Covid Antisipasi Gelombang Ketiga

Selama tidak ada perpindahan masyarakat maka kasus infeksi menular bisa ditekan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Cosplayer menghibur pengunjung di Kawasan Asia Afrika, Kota Bandung. Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) - ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Cosplayer menghibur pengunjung di Kawasan Asia Afrika, Kota Bandung. Pemerintah menetapkan seluruh wilayah di Indonesia berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 saat momen libur Natal dan Tahun Baru (nataru) - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 terus berupaya mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19 usai libur natal dan tahun baru (nataru). Salah satu caranya terus mengingatkan masyarakat supaya tetap waspada pandemi dan tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

"Pada dasarnya sejak awal pandemi hingga hari ini, kami dari Satgas Covid-19 terutama perubahan perilaku akan terus menggemakan bagaimana caranya agar masyarakat bisa mengingat kembali dan terus waspada (aware) pada pandemi ini," ujar Anggota Satgas Penanganan Covid-19 Sub Bidang Mitigasi Falla Adinda saat mengisi konferensi virtual Dialog FMB9 Bertema Waspada dan Tetap Produktif di Akhir Tahun, Selasa (23/11).

Baca Juga

Jadi, dia melanjutkan, pihaknya tidak banyak melakukan perubahan upaya. Sejauh ini, ia menyebutkan satgas akan selalu bersinergi dengan pemerintah menjalankan apa yang memang diinstruksikan dari jajaran di atasnya. Di antaranya tetap mengusahakan masyarakat agar tetap melaksanakan prokes, waspada terhadap dampak pandemi, bagaimana bisa menurunkan angkanya supaya kasus Covid-19 tak lagi meledak. 

Sebab, dia melanjutkan, karakteristik pandemi yang paling harus dikuasai adalah kenaikan kasus Covid-19 akan selalu terjadi apabila adanya pergerakan manusia besar-besaran. Jadi, selama tidak ada perpindahan masyarakat maka kasus infeksi menular bisa ditekan. 

"Tetapi yang jadi masalah adalah ketika di akhir libur natal dan tahun baru kemudian masyarakat banyak yang berpindah. Mobilitas ini dalam ilmu pandemi, kesehatan masyarakat akan terjadi kenaikan kasus Covid-19 sebagai infeksi penyakit menular," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement