REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) akan membeli surat berharga negara (SBN) sebanyak Rp224 triliun dengan suku bunga rendah untuk membantu pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022."Dengan pendanaan BI, pemerintah dapat memfokuskan APBN untuk pemulihan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 di Jakarta, Rabu (24/11).
Ia menjelaskan pembelian SBN tersebut sebagai bentuk sinergi stimulus fiskal dan moneter, mengingat defisit APBN 2022 akan mencapai 4,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). Belanja negara pada tahun depan ditargetkan mencapai Rp 2.714,2 triliun yang di antaranya untuk anggaran kesehatan, perlindungan sosial, dan infrastruktur, sehingga membutuhkan pembiayaan senilai Rp 868 triliun.
Perry menegaskan bahwa bank sentral telah berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pendanaan APBN sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 dalam jumlah yang besar.Pada tahun 2020, BI telah membeli SBN sebesar Rp 473,4 triliun dan pada 2021 hingga saat ini sebesar Rp 143,3 triliun.
"Ditambah Rp 215 triliun APBN 2021 untuk kesehatan dan kemanusiaan karena Covid-19," tuturnya.Dengan berbagai sinergi antarpemangku kebijakan, Gubernur BI berharap ekonomi Indonesia bisa pulih lebih kuat di tahun 2022.