Kamis 25 Nov 2021 17:31 WIB

OPM: Level Runding Kami Bukan TNI-Polri, Tapi Menteri

Sebby mengeklaim warga Papua sudah tidak percaya pada TNI-Polri.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ilham Tirta
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.
Foto: Dok pribadi
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom menolak adanya perundingan maupun dialog dengan TNI-Polri untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. Menurut dia, pihaknya hanya mau berunding dengan level menteri negara di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Jadi tidak ada perundingan, dialog dengan TNI-Polri. Yang bisa bicara, layak dan levelnya itu kami juru runding TPNPB-OPM dengan Indonesia, tim delegasi Indonesia, yaitu kabinet Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo. Itu level yang layak untuk kami bisa bicara. TNI-Polri tuh kan bukan tempatnya,” kata Sebby kepada Republika.co.id, Kamis (25/11).

Baca Juga

Sebby menjelaskan, masyarakat asli Papua sudah terlanjur tidak mempercayai pihak TNI-Polri. Sebab, kata dia, aparat keamanan kerap kali memperlakukan orang Papua dengan tidak baik dan bertindak di luar perikemanusiaan.

“Orang Papua sudah benci dengan kelakuan TNI-Polri di Papua, baik gubernur sampai kepala desa, orang kampung di mana-mana, orang Papua itu sudah terlanjur benci kelakuan TNI-Polri terhadap orang Papua itu di luar perikemanusiaan. Mereka sangat jahat, selalu menangkap orang Papua, siksa, pukul, lalu membunuh. Perempuan-perempuan dibunuh, anak-anak kecil dibunuh,” klaim Sebby.

Padahal, lanjut Sebby, saat dirinya menempuh kuliah di Yogyakarta sekitar tahun 1990-an, TNI-Polri di daerah itu memperlakukan orang Papua dengan baik. Ia mengungkapkan, jika terjadi permasalahan, maka akan diselesaikan secara kekeluargaan maupun melalui hukum yang berlaku. Namun, dia menuturkan, hal ini tidak terjadi di Papua.

“Tapi di Papua tidak. Pukulan jalan dulu, siksa sampai..., baru naik ke pengadilan. Ini kan terjadi, hak-hak penangkapan sewenang-wenang. Ini kan hak-hak ini tidak pernah diindahkan oleh hukum ataupun TNI-Polri di Papua,” jelasnya.

Karena itu, Sebby mengatakan, TPNPB akan terus berdiri untuk membela hak-hak masyarakat Papua. “TPNPB itu tuan tanah, membela haknya, karena perampasan terjadi melalui intimidasi dan teror tekanan militer yang berlebihan di Papua oleh pemerintah Indonesia,” ucap dia.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Selasa (23/11), mengatakan, dalam waktu dekat dia akan bertolak ke Papua dan akan mengumumkan strategi penanganan Papua sebagaimana yang dia wacanakan. Hal ini ia sampaikan usai melakukan kunjungan perdananya sebagai Panglima TNI ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta Selatan.

Andika Perkasa dan Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadikan penanganan keamanan di Papua sebagai pembahasan utama. "Iya pasti (bahas pengamanan Papua). Nanti mudah-mudahan pekan depan saya akan ke Papua, akan kami umumkan di sana. Pembahasan Papua tadi, jadi utama itu," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement