REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, empat negara menjadi contoh bagi satgas dalam mengendalikan kasus Covid-19 di Tanah Air. Ada sejumlah pembelajaran dari negara tersebut yang dapat ditiru untuk mempertahankan penurunan kasus dan mengendalikan.
Pertama, kata Wiku, yakni terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Wiku mengatakan, kebijakan ini juga diberlakukan di India, Filipina, Iran, dan Jepang yang berhasil menurunkan kasus secara signifikan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Kebijakan ini diberlakukan pada keempat negara tersebut meskipun dengan detail aturan yang berbeda-beda di setiap negara,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (25/11).
Di India, pembatasan aktivitas konsisten dilakukan meskipun kasus sudah menunjukan penurunan. Pembatasan ini bahkan dilakukan pada periode perayaan keagamaan dengan membatasi interaksi sosial dalam lingkup satu rumah. Wiku pun mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam melakukan pembukaan bertahap menjelang periode libur Natal dan tahun baru (Nataru).
Di Filipina, pembatasan kegiatan masyarakat segera dilakukan begitu kasus menunjukan kenaikan. Karena itu, Wiku meminta pemerintah daerah agar tanggap terhadap kondisi kasus di masing-masing wilayahnya. Khususnya bagi daerah yang menunjukan kenaikan kasus. “Mohon segera melakukan upaya pengendalian kasus sebelum terlambat,” tambahnya.
Kedua, yakni peningkatan cakupan vaksinasi dosis lengkap di empat negara tersebut. Wiku mengatakan, capaian vaksinasi dosis lengkap di Jepang bahkan telah mencapai 70 persen dari populasi. Sementara Iran berhasil mencapai 50 persen dari populasi.
Sedangkan di India, meskipun cakupan vaksinasi dosis lengkapnya baru mencapai 30 persen, namun penurunan kasus dapat bertahan. Hal ini salah satunya disebabkan karena pada saat lonjakan kasus kemarin sebanyak 70 persen masyarakatnya telah terinfeksi Covid-19 sehingga terbentuk kekebalan alami.
Sementara di Filipina, cakupan vaksinasinya juga baru mencapai 39 persen. Namun, dengan kebijakan lockdown yang diterapkan selama kurang lebih 20 bulan, maka kasus Covid-19 dapat ditekan dan bertahan dalam waktu lama.
Ketiga yakni penerapan disiplin protokol kesehatan. Wiku mengatakan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat berdampak besar terhadap kondisi ekonomi. Sedangkan strategi vaksinasi meskipun mampu menghindarkan kematian dan keparahan gejala, namun tetap tidak bisa menghindarkan penularan.
“Oleh sebab itu, disiplin protokol kesehatan adalah cara yang mudah, murah, dan efektif untuk mencegah naiknya kasus. Dan harus terus membersamai strategi pengendalian lainnya,” ujarnya.
Kebijakan ini diberlakukan pada keempat negara terutama penggunaan masker yang masih menjadi kewajiban. Di Filipina, penerapan prokes bahkan disertai sanksi dengan bantuan pengawasan oleh tentara dan polisi.
Keempat, upaya testing dan tracing yang terus dimasifkan. Di India, kebijakan testing masif diterapkan termasuk pada orang yang tidak bergejala. “Dari pembelajaran di atas penting bagi Indonesia untuk dapat mengamati penanganan Covid-19 yang berhasil di negara lain,” tambah Wiku.