REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah ﷻ telah menciptakan manusia dengan satu tujuan yang pasti, adalah agar mereka beribadah kepada-Nya. Dikutip dari buku Ambillah Aqidahmu dari Alquran dan as-sunnah yang shahih yang difahami shahabat Radhiyallahu Anhum oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Dia menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Dalilnya adalah firman Allah Ta'ala,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzaariyaat ayat 56
حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلَا يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا
"Hak Allah yang wajib dipenuhi oleh para hamba-Nya ialah mereka hanya beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun" (HR Bukhari dan Muslim).
Ibadah adalah suatu istilah yang mencakup segala ucapan dan perbuatan yang dicintai oleh Allah, seperti berdoa, shalat, menyembelih kurban dan lain-lain. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
"Katakanlah, 'Sesungguhnya shalatku, ibadahku (termasuk menyembelih kurban), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam,'" (QS. Al-An'am ayat 162).
Dan Nabi ﷺ bersabda: "Allah Ta'ala berfirman
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ،
"Dan tidaklah seorang hamba bertaqarub (mendekat) kepada-Ku, yang lebih aku cintai daripada hal-hal yang telah Aku fardhukan (wajibkan) kepadanya." (Hadits Qudsi diriwayatkan al-Bukhari).