REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peruri memberikan bantuan renovasi rumah kepada warga di Kelurahan Plawad, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN. Bantuan ini merupakan tanggung jawab Peruri sebagai BUMN untuk meningkatkan taraf kehidupan sosial masyarakat.
Proses renovasi rumah memakan waktu kurang lebih satu bulan dan antuan ini merupakan bantuan Peruri yang kesepuluh selama periode 2021 untuk membangun Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). "Alhamdulillah tahun ini Peruri telah menjalankan program perbaikan Rutilahu sebanyak 10 kali. Mudah-mudahan tahun depan Peruri dapat membantu lebih banyak kepada masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar wilayah operasional Perusahaan di Karawang," kata Head of Corporate Secretary Peruri Adi Sunardi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (2/12).
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Koordinator Program TJSL Peruri Gunawan kepada Lurah Plawad Adi Firmansyah di Kantor Kelurahan Plawad, Karawang. Dalam menerapkan program bantuan Rutilahu, Peruri telah melakukan observasi terlebih dahulu untuk menilai Rutilahu yang akan diperbaiki.
Bantuan diberikan dengan memperhatikan beberapa kriteria misalnya ditemukan rumah yang tidak sesuai standar konstruksi bangunan, kurangnya pencahayaan alami, sirkulasi udara yang buruk serta tidak tersedianya air bersih atau sanitasi yang kurang baik. "Semua itu kami lakukan agar program perbaikan Rutilahu ini dapat benar-benar tepat sasaran kepada warga yang membutuhkan sesuai dengan fakta di lapangan," tambah Adi.
Program pembangunan Rutilahu pun selaras dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) yaitu menjadikan kota pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan dengan menjamin tempat tinggal yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sebagaimana arahan Menteri BUMN Erick Thohir, program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility atau CSR) Badan Usaha Milik Negara akan difokuskan kepada tiga hal, yakni pendidikan, kesehatan dan membantu lingkungan hidup. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, penggunaan CSR BUMN yang jumlahnya besar harus dilakukan secara tepat sehingga bisa membantu program pemerintah dalam penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"BUMN selalu dikaitkan dengan CSR. CSR kita (BUMN) sekarang harus tepat, tentu CSR yang tadinya berbagai macam kita sekarang fokuskan pada tiga hal yakni pertama adalah kesehatan, kedua, pendidikan dan ketiga, kehijauan atau membantu lingkungan hidup," kata Erick pada Juli lalu.