REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) baru saja meluncurkan uang kertas pecahan 50 dirham, Selasa (7/12). Peluncuran uang kertas ini sebagai bentuk perayaan Hari Nasional ke-50 negara itu.
Uang kertas polimer pertama di UEA ini menampilkan gambar Syeikh Zayed bin Sultan Al-Nahyan. Ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa dan dedikasi sang bapak pendiri UEA dalam menyatukan Emirat.
“Kami melihat penerbitan ini sebagai fase baru yang akan dimasuki UEA, dan janji baru untuk melanjutkan jalur pertumbuhannya. Pada kesempatan itu juga kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada para pendiri negara kami dengan menerbitkan uang kertas 50 dirham baru untuk merayakan ulang tahun ke-50 berdirinya UEA,” kata Wakil Perdana Menteri sekaligus Ketua Dewan Direksi Bank Sentral UEA Sheikh Mansour bin Zayed Al-Nahyan.
Bagian depan uang kertas baru menampilkan potret mendiang Sheikh Zayed di sisi kanan. Di bagian belakang terdapat gambar almarhum Sheikh Zayed yang menandatangani perjanjian serikat pekerja serta ilustrasi Museum Etihad. Museum Etihad menjadi saksi pendirian serikat dan pengibaran bendera UEA untuk pertama kalinya.
Menurut kantor berita negara WAM, uang kertas baru akan tersedia di cabang-cabang Bank Sentral dan ATM dalam waktu dekat. Uang kertas 50 dirham saat ini akan terus digunakan.
Uang kertas polimer dikatakan lebih tahan lama dan lestari dibandingkan uang kertas katun tradisional. Bahan ini tahan dua kali atau lebih lama dalam peredarannya. Mereka juga dapat sepenuhnya didaur ulang sehingga mengurangi dampak perusakan lingkungan.
https://www.arabnews.com/node/1982206/middle-east