Kamis 09 Dec 2021 19:47 WIB

Satgas Pastikan Varian Omicron Belum Masuk Indonesia

Sampai sekarang belum ditemukan kasus bervarian Omicron di Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Juru Bicara Pemerintah untuk  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, pemerintah hingga saat ini belum menemukan kasus dengan varian omicron di Indonesia. Menurut Wiku, pemerintah pun terus memonitor distribusi varian Covid-19 melalui sequencing spesimen pelaku perjalanan di tiap pintu masuk yang tersebar di Indonesia. “Dan sampai sekarang belum ditemukan kasus bervarian Omicron,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (9/12).

Wiku berharap, langkah antisipasi yang dilakukan lebih dini dapat mencegah importasi varian omicron ini. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen akan mengoptimalisasi kapasitas testing, khususnya alat testing yang memiliki sensitivitas tinggi, termasuk untuk mendeteksi berbagai varian Covid-19.

Baca Juga

Ia melanjutkan, saat ini laboratorium di seluruh Indonesia telah mampu mendeteksi karakteristik genetik kepada sekitar 500-600 sampel per hari untuk mendukung upaya peningkatan jumlah sequencing khususnya spesimen pelaku perjalanan dari negara-negara yang terdeteksi mengalami transmisi komunitas akibat varian omicron.

“Selain itu, untuk mendukung kebijakan perpanjangan durasi karantina, pemerintah menjamin ketersediaan fasilitas karantina baik Wisma Atlet atau Pasar Rumput dengan kapasitas kamar mencapai 3.700 kamar serta 72 hotel yang tersebar secara nasional,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang terus dilakukan pemerintah secara intensif, varian baru Covid-19 Omicron belum terdeteksi di Indonesia.

"Informasi ini sekaligus mengklarifikasi sejumlah pemberitaan yang mengatakan adanya pasien yang terpapar varian baru omicron," kata Nadia dalam keterangannya, Rabu (8/12).

Ia pun mengingatkan masyarakat tetap waspada dan tak lengah dalam menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Hingga kini, pemerintah terus mengantisipasi munculnya varian omicron, termasuk mengawasi kasus Omicron di dalam negeri meski tak ada riwayat perjalanan ke luar negeri.

Saat ini, sekitar 45 negara di dunia melaporkan adanya varian Omicron. Artinya, penyebarannya cukup cepat sejak dilaporkan kemunculannya pada 24 November tahun ini. Sejak 26 November 2021 varian Omicron masuk dalam Variant of Concern (VoC). Ia mengingatkan, kelompok lansia berpotensi paling terkena dampak terhadap varian Omicron seperti yang terjadi di Jerman.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement