REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- SMPIT Nur Hikmah Bekasi mengadakan penggalangan dana korban bencana alam erupsi gunung Merapi Semeru, Kamis (9/12). Kegiatan ini diadakan bersamaan dengan kegiatan semesteran yaitu khataman Alquran dan iftor jamaa’i yang diadakan bersama seluruh siswa siswi SMPIT Nur Hikmah dengan model hybrid, yaitu separuh berada dirumah dan separuh lagi didatangkan ke sekolah sesuai dengan jadwal pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Ustadz Agusriwarman MPd selaku kepala SMPIT Nur Hikmah menuturkan, sejak awal kehadirannya, SMPIT Nur Hikmah hadir bersama dalam suka dan duka negeri ini. Mulai dari tsunami Banten, erupsi Merapi dan gempa di Yogyakarta. “Bahkan dalam skala lebih luas kita telah hadir dalam kegiatan donasi beras untuk Afrika dan juga donasi untuk Suriah dan Palestina. Penting bagi kita mengajak siswa dan orangtua terlibat dalam aksi sosial ini agar empati kita terhadap sesama terus terjaga,” kata Ustadz Agusriwarman dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/12).
Ia menambahkan, pada kegiatan penggalangan dana ini, SMPIT Nur Hikmah membuka rekening penyaluran secara khusus bagi lingkungan keluarga besar Nur Hikmah dan juga secara langsung pada kegiatan khataman Quran di sore tadi jelang berbuka puasa. “Target kita dalam lima hari berjalan ini setidaknya di angka Rp 50 juta. Angka ini kita targetkan karena base on data selama ini, semua aksi sosial yang diselenggarakan SMPIT Nur Hikmah berada dalam skala tersebut,” ujarnya.
Acara penggalangan donasi sore tadi juga diisi tausyiah oleh Ustadz Firman, yang juga adalah guru Quran SMPIT Nur Hikmah. Ia ,menceritakan banyak hal bagaimana ukhuwah itu menjadi pintu sukses bersama, mulai dari kisah Perang Badar, peristiwa di Sungai Dajlah dan juga hal hal yang dekat di sekitar pelajar Nur Hikmah. “Contohnya, bagaimana siswa Nur Hikmah dapat hadir dan turun tangan membantu mereka yang terdampak Covid-19,” kata Ustadz Firman.
Menariknya adalah kegiatan donasi ini dibarengi dengan kegiatan khataman Quran di SMPIT Nur Hikmah. Ustadz Agusriwarman menuturkan, siswa dalam kondisi berpuasa, mengkhatamkan Alquran bersama dewan guru sebanyak lima kali dan ditutup dengan tausyiah, aksi donasi dan diakhiri dengan doa yang ditutup langsung oleh Ustadz Firman. “Semua hanyut dalam harapan, berharap semua duka dinegeri ini dapat pergi dan suasana kembali pulih sehingga sekolah bisa berjalan normal lagi. Aamiin,” paparnya.