Sabtu 11 Dec 2021 02:31 WIB

Wagub: Entrepreneur Harus Punya Soft Skill

Di era industri, seseorang tak hanya perlu dibekali hard skill tapi juga soft skill.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy
Foto: Dok IPB University
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy mengingatkan pentingnya soft skill bagi entrepreneur yang berkiprah di berbagai bidang lapangan kerja. Soft skill di0erlukan untuk mendukung perkembangan usaha di masa depan.

"Apapun pekerjaan, meski berkaitan dengan hard skill, tetapi soft skill yang tetap dimiliki untuk mencari bahkan menciptakan peluang yang lebih besar ke depan," kata Audy, saat menghadiri penutupan acara Bimbingan Teknis Manajemen Entrepreneur di Hotel Grand Zuri, Jumat (10/12).

Baca Juga

Audy menjelaskan soft skill itu di antaranya cara berkomunikasi hingga cara negosiasi. Untuk bisa mendapatkan kemampuan itu perlu latihan dan pengetahuan yang luas.

Ia menyebut dalam era industri 4.0 dan society 5.0 hard skill bukan segalanya. Kemampuan untuk menjadi tukang cukur umpamanya bisa dimiliki semua orang dengan berlatih. Tetapi tidak semua yang memiliki kemampuan soft skill.

"Ini juga harus menjadi perhatian ke depan karen soft skill ini juga perlu diberikan pelatihan," ujar Audy.  

Audy menyebut Sumbar memiliki potensi SDM yang tinggi karena lebih dari 50 persen penduduk adalah usia kerja yang didominasi kaum milenial. Potensi itu harus dikelola dengan baik agar bisa berkontribusi pada pembangunan daerah.

Audy mengatakan sekarang dunia memasuki masa industri 4.0 yang berkaitan erat dengan Internet of Thing (IOT). Hampir semua hal terkoneksi dengan internet. Semua orang gampang terkoneksi. Dengan smartphone orang bisa bekerja dan dapat uang. Dapat klien. Itu salah satu keunggulan IOT.

Sementara era society 5.0 yang lahir karena industrial 4.0 berkaitan dengan lingkungan saat orang ingin semua yang serba mudah. Dulu untuk mencari informasi harus ke pustaka sekarang bisa lewat gadget.

"Perubahannya semakin lama makin cepat. Dari era industri 1.0 ke industri 2.0 butuh ratusan tahun. Tapi makin lama makin cepat karena teknologi berkembang lebih cepat dari semua hal di dunia termasuk regulasi. Karena itu generasi muda harus bisa beradaptasi dengan perubahan itu," ujar Audy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement