REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan peringatan dini tsunami di wilayah Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara telah berakhir. Peringatan dini dikeluarkan usai gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang barat laut Larantuka-NTT, Selasa (14/12).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan hingga pukul 13.24 WITA atau lebih dari 2 jam setelah kejadian gempa bumi yaitu 11.20 WITA ternyata BMKG mendeteksi tidak terjadi lagi kenaikan muka air laut.
"Maka peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir," ujarnya saat konferensi virtual BMKG, Selasa (14/12).
Ia melanjutkan, BMKG meminta pemerintah daerah seperti wakil gubernur dan bupati supaya menyampaikan kepada masyarakat bahwa peringatan dini tsunami berakhir. Artinya masyarakat bisa kembali ke tempat masing-masing.
Dwikorita mengungkap hasil permodelan BMKG mengungkap bahwa gempa bumi di Larantuka berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada. "Artinya maksimum ketinggian tsunami adalah setengah meter. Ancaman waspada terjadi di Flores Timur bagian utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata," katanya.
Dwikorita mengungkap, hasil monitoring tide gage atau alat pengukur muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG) menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di Stasiun Tide Gage milik BIG yaitu Stasiun Reo dan Marapokot- NTT.
Sebelumnya, BMKG mutakhirkan kekuatan gempa berkekuatan magnitudo (M) 7,5 yang mengguncang barat laut Larantuka-Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (14/12). BMKG merilis pemutakhiran gempa berkekuatan M 7,4.
"Pemutakhiran,Tsunami akibat gempa Magnitudo 7,4SR, telah terdeteksi di Marapokot (10.36WIB) 0.07m, Reo (10.39WIB) 0.07m," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangamnya, Selasa.
Ia menambahkan, saat gempa berkekuatam M 7,5 maka peringatan dini tsunami yang semula siaga 0,5-3meter kemudian setelah ada mutakhir kekuatan gempa menjadi M 7,4 maka peringatan dini tsunami jadi kurang dari 50 cm. Sementara itu, daerah yang berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan yaitu:
[ Kota/ Kabupaten (Provinsi) - Status Peringatan ]
• Selayar (Sulsel) - SIAGA
• Pulau Ende (NTT) - SIAGA
• Flores-Timur Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Pulau Sikka (NTT) - SIAGA
• Sikka bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Ende Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Pulau Lembata (NTT) - SIAGA
• Flores-Timur Pulau Adonara (NTT) - SIAGA
• Manggarai Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Ngada Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Lembata Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Buton (SULTRA) - SIAGA
• Alor Bagian Utara (NTT) - SIAGA
• Bombana (SULTRA) - SIAGA
• Manggarai Barat Bagian Utara (NTT) - WASPADA
• Wakatobi (SULTRA) - WASPADA
• Bima Pulau Gili (NTB) - WASPADA
• Maluku-Tenggara-Barat P. Wetar (MALUKU) - WASPADA
• Dompu Bagian Utara (NTB) - WASPADA
• Bulukumba (SULSEL) - WASPADA
• Kendari Pulau Watulumango (SULTRA) - WASPADA.