Rabu 15 Dec 2021 15:28 WIB

Tantang Erick Thohir: Mana Superhero Indonesia?

Erick menyampaikan Indonesia tak boleh telat melakukan transformasi terutama digital

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Erick Thohir
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Erick Thohir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, peluncuran Merah Putih Fund (MPF) dan Indonesia Digital Tribe (IDT) merupakan bentuk komitmen pemerintah meningkatkan akselerasi generasi digital. Erick menyampaikan Indonesia tidak boleh telat melakukan transformasi, terutama dalam ekonomi digital.

"Memang masalahnya amat kompleks ketika misalnya kita di BUMN itu kan namanya juga korporasi, posisi kita mendukung UMKM. Artinya, ada pendanaan, ada infrastruktur, dan ada market. Kalau UMKM kita punya kekuatan yang sudah terintegrasi, tapi kalau digital ini harus lebih lebar," ujar Erick dalam peresmian gerakan Akselerasi Generasi Digital di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (15/12).

Baca Juga

Erick menyebut BUMN tidak bisa berpikir secara sektoral dalam peningkatan akselerasi digital, melainkan harus berkolaborasi dengan banyak pihak, seperti Kemendikbud, Kemenkominfo, dan para pengusaha swasta nasional. Erick meminta BUMN untuk lebih fokus dalam menyiapkan pendanaan bagi para startup lokal, baik soonicorn atau unicorn.

"Di situ yang banyak, (soonicorn) punya potensi tapi kalau tidak didukung pendanaan dia bisa juga jadi tidak jadi berotensi. Soonicorn ini tahap awal menuju Unicorn di mana jumlah unicorn kita pun sebenarnya belum maksimal, masih banyak potensi. Prediksi kita 25 unicorn masih mungkin," ujar Erick.

Dalam implementasinya, Erick menegaskan, tiga syarat bantuan pendanaan hanya diberikan kepada startup yang didirikan orang Indonesia, memiliki kantor di Indonesia, dan akan go public di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Sejak awal saya dalam posisi yang keras, jangan sampai kita yang bangun tapi orang lain yang isi, sama saja bohong. Kita harus proaktif. Ayo, mana superhero Insonesia,“ tantang Erick.

Erick optimistis MPF dan IDT akan menjadi ekosistem dalam mendukung akselerasi digital Indonesia. "Saya sangat optimistis, apalagi mendapat dukungan Presiden. Bahkan, Presiden punya visi yang lebih besar lagi ketika kita bicara korporasi. Beliau sudah bicara e-government," kata Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement