Kamis 23 Dec 2021 00:58 WIB

Perempuan Tangguh dari Blok Rokan 

Salah satu dari kami harus ada di rumah bersama anak-anak, ketika satunya bertugas.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Agus Yulianto
Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil Wulan Sary merupakan salah satu pertiwi dalam mendukung operasi migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil Wulan Sary merupakan salah satu pertiwi dalam mendukung operasi migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

REPUBLIKA.CO.ID, Bekerja di industri minyak dan gas bumi (migas) yang didominasi populasi laki-laki, tidak menyurutkan semangat dan dedikasi peremuan tangguh dari Blok Rokan. Pjs Rig Superintendent (Team Manager) Rig WOWS Heavy Oil Wulan Sary merupakan salah satu pertiwi dalam mendukung operasi migas di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). 

Tugas penuh tantangan juga diemban Wulan. Dengan rencana pengeboran agresif yang dicanangkan PHR, seluruh tim D&C bekerja keras untuk mencapai target pengeboran sumur baru demi peningkatan produksi minyak WK Rokan tahun ini. 

Meskipun penuh tantangan, Wulan mengaku, sangat menikmati pekerjaannya. "Waktu pertama kali bertugas, saya senang sih. Ini seru meskipun juga tegang ya kalau ada panggilan malam-malam. Ada apa nih di lokasi?" kata Wulan saat ditemui di salah satu titik sumur pengeboran WK Rokan, Selasa (22/12). 

Wulan, yang sudah berkarya di WK Rokan selama 14 tahun menuturkan, pada 2021 dan 2022 akan menjadi tahun ramping up yang sangat sibuk. Khsususnya, bagi tim D&C dan mitra kerja. 

"Saat ini, jumlah sumur yang dibor sudah lebih dari 120 sumur. Sementara di 2022, diperkirakan 500 sumur baru akan dibor," ujar Wulan.

Pascaalih kelola WK Rokan pada 9 Agustus 2022, tidak menyurutkan aktivitas kerja dan operasi. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Wulan dengan timnya untuk melanjutkan proses transisi. 

Wulan menceritakan, dengan meningkatnya jumlah aktivitas pengeboran, semakin menambah semangat kerja. "Sampai dengan akhir tahun ini, kami akan kedatangan tambahan dua rig pengeboran dan 3 rig workover or well service, sehingga total ada 16 rig pengeboran dan 29 rig WO/WS,” ungkap Wulan. 

Pertamina, sebagai induk perusahaan PHR, memiliki sejumlah program pengembangan sumber daya manusia, termasuk khusus untuk pekerja perempuan. Pertamina memiliki komitmen untuk terus meningkatkan keterwakilan pemimpin perempuan di seluruh fungsi kerja, salah satunya melalui program Pertiwi– Perempuan Pertamina yang mengusung motto tangguh, inspiratif, wibawa, dan Integritas. 

Selama bekerja, Wulan mengaku, tidak pernah merasa menjadi kelompok minoritas. Menurutnya, rekan kerja laki-laki menunjukkan rasa hormat dan menghargai saya, baik saat saya bertugas di lapangan pengeboran dan di kantor. 

"Saya tidak merasa berbeda dengan mereka. Semua orang mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi,” tutur Wulan.

Perlakuan hormat dan kesempatan yang setara di tempat kerja merupakan pengejawantahan nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), khususnya menghargai keberagaman dan inklusi. Untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk seluruh pekerja, Pertamina mengimplementasikan kebijakan Zero Harassment dan Respectful Workplace. 

"Kebetulan suami saya juga bekerja di industri migas. Kami memastikan bahwa salah satu dari kami ada di rumah bersama anak-anak, ketika satunya bertugas ke lapangan,” ujar Wulan.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement