REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 pada Kamis (23/12) memperkirakan akan adanya "jumlah tertentu" kasus Covid-19 di China setelah orang-orang asing berdatangan menyaksikan kejuaraan tersebut. Karena itu, panitia penyelenggara mengharapkan negara-negara peserta Olimpiade menuntaskan program vaksinasi mereka menyusul penyebaran jenis baru virus Covid-19 varian Omicron.
Olimpiade akan berlangsung dari 4 Februari hingga 20 Februari mendatang. Semua pertandingan akan berlangsung dalam ruang tertutup demi menahan penyebaran virus di China sebagai salah satu negara dengan pembatasan Covid-19 paling ketat di dunia dan sebagian besar telah berhasil menanganinya.
"Sejumlah besar orang dari berbagai penjuru dunia akan berkunjung ke China dan pastinya arus orang ini akan meningkat. Akibatnya, sejumlah kasus positif akan menjadi peristiwa dengan probabilitas tinggi," ujar Han Zirong, wakil presiden yang juga Sekretaris Jenderal Panitia Penyelenggara Olimpiade Beijing, saat konferensi pers.
China yang telah menutup perbatasannya selama pandemi dan tidak mengizinkan penonton dari luar negeri ke Olimpiade itu telah melaporkan adanya lima kasus Covid-19 varian Omicron. Kasus itu termasuk empat dari orang yang datang dari luar negeri. Penyebaran Omicron yang cepat di Amerika Utara membuat Liga Hoki Nasional Amerika mengumumkan pada Rabu bahwa para pemainnya tidak akan berpartisipasi di Beijing sekaligus memastikan absennya nama-nama besar di cabang olahraga tersebut dari pentas Olimpiade.