Rabu 29 Dec 2021 16:37 WIB

PKS Dorong Partai Besar Umumkan Capres, ​​PKB Setuju Deklarasi Dini Koalisi

PKB sudah bersilaturahim dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PKS.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, mendorong partai-partai besar segera mendeklarasikan calon presiden (capres) yang diusung, sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB  Jazilul Fawaid mengaku setuju dengan usulan pendeklarasian dini koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. (Foto: Ilustrasi)
Foto: Infografis Republika.co.id
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, mendorong partai-partai besar segera mendeklarasikan calon presiden (capres) yang diusung, sedangkan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB Jazilul Fawaid mengaku setuju dengan usulan pendeklarasian dini koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. (Foto: Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, partai yang mampu mengelola politik saat ini akan kuat dalam kontestasi 2024. Karenanya, ia mendorong partai-partai besar segera mendeklarasikan calon presiden (capres) yang diusung.

"Di PKS selalu teriak ayo segera umumkan capresnya, kalau bisa jangan segera umumkan, segera buat koalisi dini, koalisi dari sekarang," ujar Mardani dalam sebuah diskusi daring, Selasa (28/12).

Baca Juga

Mardani mengatakan, PKS terbuka dengan partai manapun yang ingin berkoalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, perolehan suara partainya belum mencukupi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.

"Segera dua atau tiga gabungan parpol ini mengumumkan usul definitifnya. Nah nanti akan ada perubahan fundamental dan signifikan karena kita sudah punya tiket, itu akan terjadi kontestasi karya dan gagasan," ujar Mardani.

Saat ini, PKS tegas memegang prinsip sebagai oposisi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo meski sejumlah pihak menyorot sikap partainya yang disebut kurang tegas dalam mengambil peran tersebut. "Beberapa mengatakan PKS ini oposisi terlalu santun, terlalu intelektual, kita musti kaya PDIP dulu ya, yang oposisi yang atraktif, lebih berani. Walaupun tetap, kami baseline oposisi yang kritis dan konstruktif, tidak oposisi asbun," ujar Mardani.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB  Jazilul Fawaid mengaku setuju dengan usulan pendeklarasian dini koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 seperti yang diusulkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Bagus menurut saya dan PKB senang saja, kalau sekarang partai-partai menunjukkan silaturahmi yang lebih kuat. Sebab apa, itu menjadi kunci agar kita mampu menyusun agenda bersama," ujar Jazilul kepada wartawan, Rabu (29/12).

Menurutnya, langkah tersebut dapat berperan dalam membangun kesamaan visi dan misi koalisi. Bahkan, ia mendorong segeranya pendeklarasian calon presiden (capres) untuk 2024.

"Setidaknya menyatakan ke publik meskipun jadwal pemilu belum pasti, belum diputuskan, tapi partai setidaknya siap dan bekerja sesuai tugasnya. Itu pendidikan politik dan rekrutmen parpol," ujar Jazilul.

Baca Juga:

Ia mengungkapkan, PKB sudah bersilaturahim dengan Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PKS. Namun, ia menyatakan, pertemuan-pertemuan tersebut belum membahas ihwal koalisi Pilpres 2024.

"Tapi setidaknya itu langkah awal, belum ada agenda resmi ngumpul membahas koalisi. Kalau tidak membahas koalisi, banyak hal yg harus dibahas menyangkut persiapan 2024," ujar Wakil Ketua MPR itu.

Kendati demikian, menurutnya, pendeklarasian dini koalisi sulit terjadi. Sebab, jadwal pemilihan umum (Pemilu) 2024 belum ditetapkan dan membuat partai-partai politik perlu mengatur strategi pemenangannya.

"Kami memandang itu tidak mudah, karena belajar dari beberapa kali pilpres, itu (pendeklarasian) selalu mendadak," ujar Jazilul.

Baca Juga: Parpol Islam Tanggapi Santai Turunnya Elektabilitas Hasil Survei SMRC

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait prospek partai politik dan calon presiden (capres). Hasilnya, dua nama teratas masih ditempati oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas menjelaskan, lembaganya menanyakan kepada responden dalam format semi terbuka bila pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan sekarang. Dari 43 nama, elektabilitas Prabowo (19,7 persen) dan Ganjar (19,2 persen).

Di peringkat ketiga, ada nama Gubernur DKI Jakarta yang memperoleh elektabilitas sebesar 13,4 persen pada Desember 2021. Ia menjelaskan, Anies mengalami kenaikan dalam setiap survei, tetapi tidak signifikan.

photo
Tiga Pasang Capres-Cawapres Terkuat - (Infografis Republika.co.id)

Baca Juga: Polri: Hindari Nobar Final Piala AFF untuk Cegah Covid-19 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement