Jumat 31 Dec 2021 10:29 WIB

Negosiasi Keamanan Rusia-AS akan Digelar 10 Januari di Jenewa

Perundingan Rusia dan Amerika Serikat (AS) tentang jaminan keamanan diadakan Januari

Red: Christiyaningsih
Perundingan Rusia dan Amerika Serikat (AS) tentang jaminan keamanan diadakan Januari.
Perundingan Rusia dan Amerika Serikat (AS) tentang jaminan keamanan diadakan Januari.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Perundingan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) tentang jaminan keamanan akan diadakan pada 10 Januari di Jenewa, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Kamis.

Dia mengatakan pada konferensi pers mingguan di Moskow bahwa delegasi Rusia akan dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov dan delegasi AS dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Wendy Sherman.

Baca Juga

“Tanggal ini tidak memiliki alternatif untuk saat ini. Agenda tersebut mencakup pembahasan dua rancangan dokumen fundamental Rusia yang diserahkan ke AS dari Rusia pada 15 Desember -- perjanjian antara Federasi Rusia dan AS tentang jaminan keamanan dan kesepakatan tentang langkah-langkah untuk memastikan keamanan Federasi Rusia dan negara-negara anggota NATO,” kata jubir Zakharova.

Rusia akan mencari jaminan hukum yang tegas agar NATO tidak bergerak ke timur dan tidak menyebarkan sistem senjata yang mengancam Rusia di perbatasan negara itu, tekan dia.

Zakharova mencatat bahwa NATO dan Uni Eropa (UE) tidak memiliki pandangan yang sama mengenai proposal Rusia, reaksinya “berbeda setiap saat”, dan ini juga terkait dengan pernyataan kepala kebijakan luar negeri UE Josep Borrell, yang menyebut tuntutan keamanan Rusia “tidak dapat diterima”.

Bulan lalu, Putin meminta NATO untuk memulai pembicaraan yang bertujuan untuk memberi Rusia jaminan keamanan jangka panjang yang dapat diandalkan, dan mengikat secara hukum.

Pada 15 Desember, Yury Ushakov, penasihat presiden untuk masalah kebijakan luar negeri, mengumumkan bahwa Rusia menyerahkan rancangan proposalnya kepada AS dan NATO, dan dua hari kemudian, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan teks rancangan perjanjian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement