REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menyambut pernyataan yang dirilis lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB tentang komitmen mereka mencegah dan menghindari terjadinya perang nuklir. Dia menilai perlombaan senjata tak menguntungkan siapa pun di dunia.
“Presiden Abdulla Shahid menyambut pernyataan bersama yang dibuat lima kekuatan nuklir, yang juga anggota tetap Dewan Keamanan (PBB),” kata juru bicara Abdulla Shahid, Paulina Kubiak, saat diwawancara Sputnik, Senin (3/1/2022).
“Komitmen terhadap kewajiban Perjanjian Non-Proliferasi, termasuk kewajiban Pasal VI, serta keinginan untuk meningkatkan pemahaman bersama dan kepercayaan diri, serta mencegah perlombaan senjata yang tak akan menguntungkan siapa pun dan membahayakan semua, adalah pesan yang tepat untuk seluruh planet saat kita memulai tahun baru,” kata Kubiak.
Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Inggris, dan Prancis sepakat mengenai tanggung jawab mereka untuk menghindari terjadinya perang nuklir. Kelima negara tersebut satu suara perihal pentingnya menciptakan suasana keamanan dan stabilitas. “Kami menyatakan tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir. Hal itu tak boleh dimulai,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan mewakili kelima negara kekuatan nuklir dunia tersebut, Senin.
Mereka sepakat penggunaan senjata nuklir memiliki konsekuensi yang luas. “Kami juga mengonfirmasi bahwa senjata nuklir, selama mereka ada, harus melayani tujuan defensif, pencegahan terhadap agresi serta pencegahan perang,” kata Kremlin.
Selain Kremlin, Prancis juga merilis pernyataan serupa. Ia menyatakan kelima negara menegaskan tekad terhadap kontrol senjata nuklir dan perlucutan senjata. Pendekatan bilateral dan multilateral bakal dilakukan dalam rangka pengendalian senjata nuklir.