REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengajak semua warganya yang berusia 12 tahun ke atas segera menerima vaksin booster Covid-19. Langkah ini diharapkan dapat menahan penyebaran varian Omicron yang sangat menular.
AS sudah mendorong semua masyarakat berusia 16 tahun ke atas untuk divaksin booster. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) AS mendorong suntikan ekstra vaksin dari Pfizer untuk remaja yakni berusia antara 12 hingga 15 tahun dan memperkuat rekomendasinya untuk 16 dan 17 tahun.
"Sangat penting kita melindungi anak-anak dan remaja kita dari infeksi Covid-19 dan komplikasi penyakit berat," kata direktur CDC Rochelle Walensky dalam pernyataannya, Kamis (6/1/2022).
"Dosis booster akan memberikan proteksi optimal pada Covid-19 dan varian Omicron. Saya mendorong semua orang tua terus mengikuti perkembangan rekomendasi vaksin Covid-19 untuk anak-anak mereka," tambahnya.
Vaksin masih memberikan perlindungan dari gejala berat yang diakibatkan semua varian virus corona termasuk Omicron. Pakar menilai hal itu merupakan manfaat paling penting dari vaksin.
Namun mutasi terbaru dapat melewati lapisan proteksi vaksin untuk menyebabkan infeksi gejala ringan. Penelitian menunjukkan dosis booster setidaknya dapat meningkatkan antibodi melawan virus ke tingkat peluang terbaik untuk menghindari infeksi tanpa gejala termasuk dari Omicron.
Sebelumnya penasihat saintifik independen CDC memperdebatkan apakah vaksin booster bagi remaja perlu menjadi opsi atau sangat direkomendasikan. Remaja cenderung tidak mengalami gejala berat saat terinfeksi virus corona.
Penasihat CDC Sarah Long dari Drexel University mengatakan memberikan vaksin booster pada remaja akan meningkatkan proteksi sementara. Namun booster diperlukan untuk menahan mutasi Omicron dan agar anak-anak tetap dapat mengikuti kelas tatap muka dan masalah lain yang disebabkan gejala ringan Covid-19.