Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dosis kedua kepada lansia terus dilakukan. Namun, untuk mecapai target sasaran sebanyak 50 persen, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi.
"Pertama masalah stok vaksin. Kemarin kan untuk dosis pertama lansia kami banyak menggubakan Pfizer. Nah itu sekarang stoknya terbatas," kata dia.
Menurut Asep, pihaknya sudah mencoba meminta distribusi vaksin Pfizer ke pemerintah pusat maupun provinsi. Namun, hingga kini balum ada pengiriman.
Untuk mengatasinya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya berencana meminta stok vaksin Pfizer ke kabupaten/kota yang memiliki stok berlebih. "Soalnya sekarang yang banyak itu vaksin Sinovac," ujar dia.
Selain itu, ia menambahkan, antusias lansia untuk melaksanakan vaksinasi dosis kedua juga cenderung menurun. Sebab, pelaksanaan vaksinasi tak lagi dibarengi dengan 'hadiah'.
"Saat dosis pertama itu kan ada reward-nya, lansia yang divaksin dikasih KKS. Kalau sekarang tidak ada. Jadi menurun minatnya," kata dia.